Trik Jakarta Bebas Banjir versi JK

Jusuf Kalla dan Fauzi Bowo
Sumber :
  • Antara/ Saptono

VIVAnews - Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla punya cara sendiri untuk membebaskan Jakarta dari banjir. Caranya, pembangunan pemukiman di Ibu Kota harus dilakukan ke atas (vertikal) dan bukannya melebar (horizontal).

Cara JK itu diambil dari pengalaman mengunjungi lokasi langganan banjir di Kampung Melayu, pada awal tahun 2010 ini. JK memaparkan itu dalam kuliah umum 'Penanggulangan Bencana' di Fakultas Psikologi UI, Depok, Kamis 8 Juli 2010.

Saat mendatangi lokasi banjir itu, JK mengumpulkan warga untuk memberikan pemahaman agar mau pindah dari lokasi langganan banjir. Namun JK prihatin dengan jawaban warga, bahwa banjir itu sudah biasa mereka alami dan lebih tak mau pindah.

"Biarlah Pak JK, banjir kan seminggu dua minggu, sudah biasa. Dari zaman engkong saya juga sudah banjir. Kita disini saja daripada nanti di tower (bangunan pemukiman tinggi) kita susah turunnya," kata JK menirukan jawaban warga saat itu.

Hadirin dalam kuliah umum pun tergelak mendengar penuturan JK. Namun JK melanjutkan bahwa hal seperti ini tetap tak boleh dibiarkan.
"Lebih baik mencegah bencana, daripada menanganinya setelah terjadi," kata mantan Wakil Presiden ini.

Untuk itu masyarakat dan pemerintah harus memahami dan mengedukasi yang lainnya bahwa bencana itu bisa dicegah dengan mengubah cara pikir dan kebiasaan.

Selama belum mendapat pemahaman dan belum berubah cara berpikir warga Kampung Melayu, maka Jakarta akan terus repot dan rugi dengan penyelesaian pascabencana banjir.

Pemda DKI Jakarta, kata JK, setiap kali terjadi banjir selalu mengalami kerugian hingga mencapai Rp 6 triliun. Kerugian itu berbentuk beban jam kerja karyawan yang mengalami bencana banjir yang hilang, pabrik atau kantor terendam, dan jalan putus.

Belum lagi nilai yang dikeluarkan untuk penyakit pasca-banjir, makanan, biaya perbaikan kondisi pasca banjir, dan lain-lain.
Oleh karena itu menurut JK, sudah menjadi tugas bersama pemerintah dan warga agar mencegah banjir atau meminimalkan korban banjir. "Mencegahnya dengan cara mengubah cara berpikir," ujarnya.

Bencana versi JK itu ada dua jenis. Bencana karena alam dan bencana karena perbuatan manusia. Banjir termasuk bencana alam yang bisa diprediksi. Karena bisa diprediksi maka semestinya dampak dan korbannya bisa dicegah agar tidak terlalu besar. (adi)

Gubernur BI Proyeksikan Rupiah Baru Balik ke Rp 15.000-an pada Kuartal IV-2024
Ria Ricis

Beda Sikap Ria Ricis dan Teuku Ryan Memperlakukan Orang Tua, Pantesan Susah Rujuk

Meskipun statusnya sebagai menantu, namun Ria Ricis tak sungkan bercerita soal masalah pribadinya pada Rustam Effendy.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024