Warga Diimbau Jalan Kaki Untuk Kurangi Polusi Ibu Kota, PDIP: Sulit Dilaksanakan

Ketua Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono
Sumber :
  • VIVA/Rizki Riyan

Jakarta - Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono memberi tanggapannya soal imbauan berjalan kaki untuk mengurangi polusi udara di Ibu Kota.

Momen Megawati Disambut Patung Pria Kurus Hidung Panjang di Pameran Butet

Menurutnya, masyarakat lebih baik diimbau agar beralih menggunakan transportasi publik. Pasalnya, dengan menggunakan transportasi publik itu lebih efektif dibanding berjalan kaki untuk mengurangi polusi udara.

Seharusnya, kata Gembong, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta harus gencar melakukan sosialisasi mengenai arti penting partisipasi masyarakat di Ibu Kkta dalam membantu menekan polusi melalui transportasi publik.

Megawati dan Cucu Suka K-Pop

"Yang paling utama adalah bagaimana Pemprov DKI ini gencar melakukan sosialisasi mengenai arti pentingnya tanggung jawab warga ibu kota untuk menjaga kualitas udara Jakarta menjadi lebih baik dengan menggunakan transportasi publik, ini seharusnya," kata Gembong kepada wartawan, Jumat, 8 September 2023.

Polusi Udara Jakarta.

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa
Sekjen PDIP Sebut Megawati Cermati Presidential Club yang Digagas Prabowo

Gembong merasa sulit jika meminta masyarakat untuk berjalan kaki dalam hal memperbaiki kualitas udara. Ia pun membandingkan dengan Aparatur Sipil Negara (ASN) DKI yang mungkin 70 persen tinggal di luar Jakarta. Sehingga transportasi yang paling efektif digunakan warga ini adalah kendaraan pribadi. 

Oleh sebab itu, menurut Gembong lebih baik mengajak masyarakat bermigrasi dan beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi publik.

"Tapi bukan berarti saya tidak setuju jalan kaki, itu hal yang positif, positifnya dalam sisi menjaga kebugaran para pegawai kita menjadi lebih baik, kemudian kualitas udara juga lebih baik, namun kan itu sulit dilaksanakan begitu," ucapnya.

Di sisi lain, imbauan berjalan kaki juga tak masalah. Hanya saja, kata Gembong, diperuntukkan bagi masyarakat yang bekerja di sekitar tempat kerja mereka. 

Imbauan berjalan kaki dinilai Gembong tak cocok jika melihat ada masyarakat yang rumahnya jauh dari tempat kerja.

"Kalau tinggalnya di Kebayoran Lama, terus kerjanya di Balai Kota, ya gimana jalan kaki? Ya jalan kaki budaya yang baik, sehatnya juga dapat. Kemudian pengentasan persoalan polusinya dapat. Tetapi, juga tidak semua karyawan itu tinggal di dekat dengan kantor masing-masing," tuturnya. 

Sebagai informasi, Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta, Joko Agus Setyono mengajak seluruh masyarakat, khususnya di Ibu Kota, untuk gemar berjalan kaki. Imbauan tersebut termasuk salah satu bentuk mengatasi polusi udara di Jakarta. 

Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta, Joko Agus Setyono.

Photo :
  • VIVA/Rahmat Fatahillah Ilham.

Hal tersebut disampaikan melalui Instruksi Sekda DKI (Insekda) Nomor 66 Tahun 2023 terkait upaya percepatan penurunan tingkat pencemaran udara. Kemudian, dalam Insekda itu juga diperlukan sinergitas dan dukungan partisipasi dari masyarakat.

"Warga Jakarta diimbau untuk melakukan penanaman pohon dan tanaman pada lingkungan masing-masing. Warga juga perlu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat serta gemar berjalan kaki," kata Joko yang disampaikan melalui Insekda, Selasa, 5 September 2023.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya