- VIVAnews/Tri Saputro
VIVAnews - Dinas Perhubungan DKI Jakarta gandeng Direktorat Lalu Lintas dan TNI untuk memaksimalkan sterilisasi jalur busway. Hal ini dilakukan agar waktu tempuh bus Transjakarta tidak meleset.
"Sterilisasi memang masalah. Ada koridor yang kronis dan tidak steril. Bersama Dirlantas Polri, TNI, dan Satpol PP akan turun ke lapangan," ujar Kepala Dinas Perhubungan DKI, U. Pristono, Kamis 15 Juli 2010.
Menurut Pristono, penerobos jalur Transjakarta tidak hanya masyarakat biasa saja. Tapi ada juga anggota TNI dan polisi yang menggunakan mobil pribadi.
Sterilisasi akan dilakukan pada tiga koridor, yaitu Kalideres-Harmoni (koridor 3), Ragunan-Dukuh Atas (koridor 6) dan Kampung Melayu-Ancol. Tempat ini dianggap paling banyak pelanggarnya.
"Rencana itu sudah disusun. Dan kami akan lapor ke Pak Gubernur. Baru kemudian kita laksanakan sterilisasi gabungan," ujar Pristono.
Rencana ini menyikapi hasil survei YLKI yang menyatakan bahwa keluhan utama pengguna bus Transjakarta adalah lamanya waktu tunggu.
Hal ini disebabkan jalur yang tidak steril sehingga waktu tempuh meleset dan terjadi penumpukan penumpang. Penumpukan ini berpotensi menimbulkan kejahatan, seperti pencurian dan pelecehan seksual.
"Masalah sterilisasi ini yang menyebabkan menurunnya kualitas pelayanan," ujar Pristono.
Menurut Pristono, selain jalur yang belum steril, masalah yang dihadapi adalah antrean BBG, karena harga yang tidak seragam.
Mengenai pengisian BBG ini diharapkan ada dukungan dari pemerintah pusat agar harga gas dapat diseragamkan. Selama ini ada dua SPBG yang melayani pengisian BBG dengan harga berbeda. (umi)
6 Makanan yang Sebaiknya Dihindari saat Menikmati Secangkir Kopi
Bagi banyak orang, kopi adalah minuman wajib untuk memulai hari. Rasanya yang khas dan efek kafeinnya dapat membantu meningkatkan fokus dan kewaspadaan.
