- Eddy Satriya
VIVAnews - Hujan lebat disertai badai beberapa pekan ini kerap melanda kawasan Jakarta dan sekitarnya. Terakhir badai melanda kawasan Bintaro Plaza yang merusak 13 mobil dan menumbangkan sejumlah pohon. Namun demikian, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geosfisika menyatakan, cuaca belum ekstrim.
Menurut, Kasubid Informasi Meteorologi Publik BMKG, Hari Tirtidjatmiko, masih turunnya hujan akhir-akhir ini disebabkan suplai untuk pembentukan awan hujan masih cukup besar di wilayah Indonesia.
Sehingga masih dimungkinkan turunnya hujan meski saat ini telah masuk musim kemarau. "Penyebabnya suhu perairan di wilayah Indonesia masih hangat, berarti suplai uap air untuk pembentukan awan hujan masih cukup besar" ujar Hari saat dihubungi VIVAnews, Jumat, 16 Juli 2010.
Sementara dengan terjadinya hujan di sejumlah wilayah Jakarta pagi ini, Hari menjelaskan "Untuk cuaca hari ini, ada dampak tidak langsung dari badai di perairan sebelah timur Vietnam, akibatnya kumpulan awan ada di sebagian besar Indonesia bagian barat" ujar Hari.
Mengenai terjadinya hujan di musim kemarau yang disertai angin kencang beberapa hari lalu di wilayah Bintaro, Hari mengungkapkan ini bukanlah peristiwa yang ekstrim.
"Belum ekstrim, tapi anomali atau penyimpangan aja. Ini memang sudah masuk musim kemarau, tapi bukan tidak mungkin jika terjadi hujan. Karena cuaca berubah setiap hari. Cuaca tidak bisa selalu konstan tetapi dinamis" ujar Hari.
Dia mengatakan, masalah pergeseran musim, saat ini masih tetap musim kemarau tapi sifatnya basah. Jadi seolah-olah musim kemarau pendek. Karena September sudah transisi masuk musim penghujan.
"Jadi musim kemaraunya tinggal Juli-Agustus. Jadi masyarakat mengira seolah-olah musim kemaraunya singkat" ujar Hari.
Ambisi Tim Bulutangkis Indonesia Raih Juara Piala Thomas dan Uber 2024
Optimisme kemenangan dirasakan timnas Indonesia untuk merebut kembali piala di turnamen bergengsi Piala Thomas dan Piala Uber 2024
