- oto.co.id
VIVAnews – Setelah 1.200 unit taksi Blue Bird mengalami kerusakan pada pompa bensin (fuel pump), Agen Tunggal Pemegang Merk (ATPM) Toyota, turun tangan untuk menginvestigasinya.
“Sekarang ini belum diketahui, apakah kerusakan itu karena kualitas alatnya jelek atau yang lainnya (bensin),” kata Kepala Hubungan Masyarakat Humas, PT Blue Bird, Teguh Wijayanto, kepada VIVAnews.
Hasil investigasi dan analisis ATPM inilah yang nantinya akan digunakan Blue Bird untuk mengambil tingdakan lebih lanjut, karena gara-gara kerusakan pompa bensin secara besar-besaran ini, perusahaan merugi.
Teguh mengatakan pompa bensin merupakan suku cadang kategori slow moving atau berusia lama. Berbeda dengan suku cadang lain seperti filter oil atau busi yang masa penggantiannya lebih cepat (fast moving).
“Selama ini, lebih dari 80 ribu kilometer dan tidak ada masalah. Baru tahun ini saja, suku cadang ini sampai 13 ribu sampai 15 ribu kilometer sudah bermasalah,” kata Teguh.
Kerusakan suku cadang pompa, kata Teguh, mulai terjadi sejak Juni 2010. Hampir setiap hari, 17 pool taksi Blue Bird yang tersebar di Jabodetabek melaporkan kasus yang sama ke kantor pusat.
Jika permasalahan ini tidak segera terpecahkan, Teguh khawatir dampaknya terus meluas. Yakni, makin banyak taksi yang tidak bisa beroperasi, berarti bakal menciptakan pengangguran baru.
Seperti diberitakan sebelumnya, sejak kasus ini mengemuka, banyak pihak menilai penyebab kerusakan pompa karena penurunan kualitas bensin sehingga mengakibatkan penyumbatan, lalu mesin mobil mogok.
PT Pertamina sendiri kemudian membantah jika BBM produksinya mengakibatkan kerusakan pada pompa bensin mobil.
"Logikanya, kalau BBM bermasalah, maka kendaraan berhenti semua di Jakarta ini," kata Toharso, Sekretaris Perusahaan Pertamina.
Ia mengatakan semua bahan bakar yang dijual Pertamina telah memenuhi aspek yang ditentukan Direktorat Jenderal Minyak Bumi dan Gas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. (adi)
Thomas Cup dan Uber Cup Kobarkan Semangat Atlet Jelang Olimpiade 2024
M. Fadil Imran mengatakan partisipasi Indonesia dalam Thomas Cup dan Uber Cup tahun ini menjadi momen penguatan semangat para atlet menjelang Olimpiade 2024.
