- www.jakarta.go.id
VIVAnews - Pengelola Buddha Bar melaporkan pendukung Forum Anti Buddha Bar ke Polda Metro Jaya, Kamis, 29 Juli 2010. Karena mereka dianggap merusak properti tempat hiburan itu pada saat berlangsung demonstrasi.
"Kami jelas merasa dirugikan dengan aksi anarkis dari Forum Anti Buddha Bar. Untuk itu kami membuat laporan agar polisi bisa menindaklanjutinya secara hukum," kata Manager Operasional Buddha Bar, Hendry Marheroso, usai membuat laporan di Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polda Metro Jaya.
Menurut Hendry, aksi perusakan terjadi pada waktu berlangsung demonstrasi untuk menuntut penutupan Buddha Bar yang berlokasi di Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, 28 Juli 2010. Selain merusak, kata dia, Forum Anti Buddha Bar juga mengintimidasi karyawan.
Lebih lanjut, Hendry mengharapkan pendukung Forum Anti Buddha Bar tetap menghargai proses hukum terkait sengketa penggunaan nama dan lambang Buddha yang kini sedang berjalan.
Sebab, tambah Hendry, untuk mengubah lambang dan nama Buddha Bar tidak dapat dilakukan secara singkat, mengingat nama Buddha Bar merupakan franchise yang kontraknya masih berjalan.
Selain itu, Forum Anti Buddha Bar juga dilaporkan ke Polda Metro Jaya oleh Ketua Dewan Pembina Generasi Buddhis Indonesia, Lieus Sungkharisma. Lieus merasa nama baiknya tercemar karena demonstrasi penolakan Buddha Bar juga menyertakan foto-fotonya.
Ia juga mengaku prihatin terhadap demo forum itu karena disertai dengan aksi anarkis. "Dengan begini agama Buddha yang terkenal dengan kesantunannya justru malah dirusak," katanya.
Sebelumnya, salah satu pengurus Forum Anti Buddha Bar, Sukman, mengungkapkan demonstrasi penolakan Buddha Bar dilakukan karena tempat hiburan itu telah melakukan penyimpangan dengan menggunakan simbol-simbol suci agama Buddha sebagai ornamen di dalamnya.
Selain turun ke jalan, aksi penolakan keberadaan Buddha Bar juga dilakukan denganĀ menggalang dukungan di jejaring sosial dengan tema "Aksi sejuta Facebookers menolak Buddha Bar/night club di Menteng Jakarta, Indonesia." Saat ini, anggotanya sudah melampaui 30 ribu orang. (adi)