- VIVAnews/Tri Saputro
VIVAnews – Kendati sempat terbakar hebat, pelayanan tiket penumpang kereta api di loket Stasiun Pondok Cina, Depok, tetap berjalan normal, Senin, 2 Agustus 2010, pagi.
"Semuanya tetap berjalan seperti biasa. Kami menyediakan loket darurat," kata Kepala Stasiun Pondok Cina, Nasrudin.
Selain mendirikan loket darurat di pojok selatan lahan parkir stasiun, kata Nasrudin, pihaknya juga mendirikan kantor kepala stasiun darurat yang dibangun dekat kantor yang telah hangus terbakar pada Sabtu, 31 Juli 2010, dini hari.
Kebakaran hebat di Stasiun Pondok Cina, Depok, Jawa Barat, tak hanya merusak kantor kepala stasiun, tapi juga menghanguskan 36 unit sepeda motor yang berada di tempat parkir dan sejumlah toko.
Polisi sigap melakukan penyelidikan. Kapolres Depok, Komisaris Besar, Saidal Mursalin menuturkan bahwa ada empat orang saksi mata yang diperiksa, dua di antaranya bernama Nurus dan Setiawan. Tetapi, hingga saat ini, belum diketahui secara persis penyebab kebakaran hebat itu.
Pantauan VIVAnews, pukul 08.00 WIB, kendati sudah dua hari berlalu, asap masih mengepul dari lemari besi penyimpangan karcis di kantor stasiun yang hangus terbakar. Lokasi tersebut, termasuk sebagian lahan parkir kini dikelilingi garis polisi. Lokasi kebakaran ini menjadi tontotan para penumpang yang memadati stasiun tersebut.
Sejauh ini belum diketahui berapa total kerugian yang diderita pada penyewa toko, pemilik kendaraan dan PT Kereta Api. Salah satu penyewa lapak di stasiun Pondok Cina yang enggan disebutkan namanya mengaku rugi puluhan juta. Di lapan berukuran 2x2 meter yang disewanya, ia berjualan majalah, buku dan koran.
"Setiap majalah paling nggak saya stok 5-10 eksemplar, belum lagi buku-buku yang saya jual. Saya nggak tahu lagi harus bagaimana," katanya.Dia mengaku tidak bisa menyelamatkan dagangannya karena tempat tinggalnya jauh dari tokonya.
Pria setengah baya ini sekarang terpaksa menggelar dagangannya korannya di lantai peron. "Habis mau bagaimana lagi, ini aja dilarang-larang," ujarnya. (umi)