Warga Rawasari Siapkan Bambu Runcing

Aksi Kubur Diri
Sumber :
  • Antara/Saptono

VIVAnews - Warga Rawasari Selatan, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, akan tetap mempertahan lahan yang telah mereka tempat puluhan tahun lalu. Bambu runcing dan pagar hidup akan menjadi alat perlawanan bagi warga untuk mempertahankan tanah yang saat ini mereka tinggali.

Rencananya siang ini petugas gabungan dari Pemerintah Jakarta Pusat, akan melakukan pengosongan lahan di seluar 1.400 meter itu. "Kami sudah siap sejak pagi, kabarnya penggusuran sore ini," ujar salah satu warga, Noldi Manengkei, 40 tahun di lokasi.

Warga telah menyiapkan puluhan bambu runcing yang dijajarkan di depan rumah salah satu warga. Bambu runcing akan dijadikan sebagai simbol perlawanan terhadap tindakan semena-mena pemerintah yang bisa diibaratkan sebagai penjajah.

"Sebagai alat bertahan. Jika Satpol PP punya pentungan, polisi punya senjata, kita punya senjata apa? Maka kita pegang bambu runcing sebagai alat untuk melawan," ujar Noldi.

Noldi juga mengatakan, seluruh warga penghuni lahan sudah sepakat untuk mempertahankan lahan habis-habisan.

Ini terlihat dari suasana lahan yang hingga siang ini terus dipadati warga yang berjaga-jaga. Malah beberapa warga di antaranya menutup akses masuk lahan.

Meski hingga siang ini belum terlihat aparat Satpol PP yang datang, namun warga terus bersiaga karena dikhawatirkan Satpol PP akan melakukan penertiban saat suasana sepi.

"Kami dari awal saat diberi surat perintah pengosongan ke tiga, sudah siap selama 24 jam siang dan malam," ujar Noldi. Ia menuturkan, sejak dua malam ini, sejumlah petugas Satpol PP beberapa kali terlihat melakukan pemantauan di depan lahan.

Sementara itu, Pemerintah Jakarta Pusat akan tetap melakukan pengosongan lahan yang dihuni 33 kepala keluarga ini. Sebanyak 200 personel gabungan akan melakukan penertiban.

Penertiban dilakukan Pemerintah DKI Jakarta berdasarkan bukti kepemilikan lahan berupa sertifikat tahun 1987. Sedangkan warga tidak memiliki.

Sebelumnya, warga telah ditawari uang kerohiman sebesar Rp 40 juta. Namun warga menolak dan tetap memilih untuk bertahan sampai uang kerohiman yang diminta warga disetujui. Jumlahnya mencapai Rp 1 miliar. (adi)

Waketum Nasdem Ahmad Ali Datang ke Rumah Prabowo, Surya Paloh Sebut Ada Urusan Pilkada
Evakuasi penemuan mayat. (Foto ilustrasi).

Izin Menginap di Kantor Polisi, Pria Tuban Ini Ternyata Baru Membunuh Istrinya

Warga Desa Pakis, Kecamatan Grabagan, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, digegerkan oleh aksi dugaan pembunuhan yang dilakukan oleh MO (64 tahun) terhadap istrinya sendiri, TA.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024