- VIVAnews/ Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews - Ledakan gas di delapan titik di Cikini, Jakarta Pusat, diduga kuat berasal dari biogas. Biogas, yang diproduksi dari sampah-sampah itu membuktikan kurangnya pemeliharaan saluran gorong-gorong di Jakarta.
"Sekali lagi, itu menunjukkan bahwa sistem pemeliharaan gorong-gorong di Jakarta dalam kondisi yang sangat parah," kata pengamat perkotaan dari Universitas Trisakti, Yayat Supriyatna, dalam perbincangan dengan VIVAnews.
Menurut Yayat, itu artinya pemeliharaan gorong-gorong itu menjadi sesuatu yang telah lama diabaikan. Dan ledakan itu merupakan salah satu implikasinya.
Padahal, tanda-tanda terabaikannya pemeliharaan gorong-gorong itu sudah lama terlihat. Pertama dari genangan air yang muncul di beberapa titik di Jakarta bila curah tinggi. "Kedua, sekitar 60 persen gorong-gorong di Jakarta ini adalah tertutup," kata dia.
Yayat melanjutkan, sistem gorong-gorong yang baik dan terbuka itu semestinya mengikuti jaringan jalan raya. Tetapi sayangnya, tidak semua jaringan jalan raya memiliki sistem drainase.
Yayat menilai, akumulasi biogas itu bukan hanya dari gorong-gorong saja, tapi juga dari peningkatan jumlah bangunan yang menutupi badan-badan air. Kondisi itu diperparah dengan sistem pengelolaan sampah yang buruk.
"Ini menunjukkan bahwa akumulasi ledakan itu karena kelalaian dalam pemeliharaan. Kita ini sudah sangat parah dalam pengelolaan infrastruktur kota," sesalnya.
Usai ledakan terjadi, Gubernur Jakarta, Fauzi Bowo langsung memerintahkan aparat untuk menginvestigasi kasus itu. Menurut Fauzi kasus seperti itu baru kali ini terjadi di Ibukota.
"Investigasi ini tanggung jawab polisi. Tim terdiri dari tiga komponen: Gegana, pemerintah DKI, dan Puslabfor Polri," kata Fauzi saat meninjau lokasi kejadian di depan SPBU Cikini, kemarin.
Fauzi tak bersedia bicara banyak soal penyebab ledakan gas secara beruntun di bawah permukaan Jalan Cikin Rayai itu, yang terjadi sekitar pukul 10.00 WIB tadi. “Berikan waktu bagi tim untuk menyelidiki," ujar Gubernur yang akrab disapa Foke ini. (umi)