Akhirnya Terungkap! ART Tewas di Dalam Toren Bukan Dibunuh, tapi Karena Ini

Wanita ditemukan tewas di dalam toren rumah kawasan Kelapa Gading
Sumber :
  • VIVA.co.id/Andrew Tito

Jakarta, VIVA — Polisi akhirnya mengungkap penyebab kematian asisten rumah tangga (ART) berinisial NM, yang ditemukan tewas dalam toren air di rumah majikannya di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Pelaku dan Wanita di Bandung yang Diculik Saling Kenal, Ini Motif Penculikannya

Wanita berusia 64 tahun ini dinyatakan meninggal dunia akibat kehabisan napas atau mati lemas. Hasil ini diperoleh setelah penyidik melakukan autopsi dan menyelidiki kasus ini dengan cermat.

“Hasil autopsi telah kami terima, dan penyebab kematian korban adalah mati lemas. Tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban,” ungkap Kapolsek Kelapa Gading, Kompol Muharram Wibisono, dalam keterangannya kepada wartawan pada hari Rabu, 6 November 2024.

4 Penculik Wanita di Bandung Dicokok, Begini Perannya

Penemuan mayat wanita ART dalam toren sebuah rumah di Kelapa Gading

Photo :
  • VIVA.co.id/Andrew Tito

Penyelidikan juga menunjukkan bahwa tidak ada unsur pidana yang terkait dengan kejadian ini. 

Tol Balaraja Makan Korban Lagi, Mobil Mewah Mercedes-Benz Tabrak Agya hingga Terbalik

Muharram menjelaskan bahwa setelah melakukan analisis mendalam, polisi menyimpulkan kematian NM adalah kecelakaan murni yang terjadi saat ia berusaha membersihkan toren air. 

Pernyataan ini didukung oleh kesesuaian antara keterangan para saksi, rekaman CCTV, serta hasil autopsi.

“Hasil analisis CCTV yang kami peroleh menunjukkan kesesuaian dengan keterangan saksi. Didukung oleh hasil autopsi dan konsultasi dengan sejumlah ahli melalui metode investigasi ilmiah, penyidik menyimpulkan bahwa kasus ini merupakan kecelakaan kerja,” tambahnya.

NM ditemukan dalam kondisi tak bernyawa pada pagi hari Kamis, 24 Oktober 2024. Tubuhnya ditemukan di dalam toren air oleh sopir yang juga bekerja di rumah majikan NM. 

Saat penemuan tersebut, majikan NM diketahui sedang berada di luar negeri.

Lebih lanjut, polisi menjelaskan bahwa komunikasi terakhir NM dengan sang sopir sehari sebelum kejadian juga turut mengungkap detil penting. 

Percakapan ini memberi petunjuk bahwa NM berencana membersihkan toren air pada hari Rabu. Namun, niat ini ditunda karena cuaca yang sangat panas.

“Pesan yang kami temukan di ponsel korban menunjukkan bahwa ia sempat mengajak saksi, yakni sopir rumah itu, untuk bersama-sama membersihkan toren air pada Rabu,” ujar Muharram. “Namun, sopir tersebut menolak dengan alasan cuaca panas dan menawarkan untuk melakukannya keesokan pagi.” tambahnya.

Pada Kamis pagi, saat sang sopir datang untuk membantu, ia menemukan pintu utama rumah terkunci.

Karena itu, ia masuk melalui pintu samping. Ketika masuk, ia dikejutkan oleh temuan jasad NM di dalam toren air.

Pihak kepolisian menyatakan kasus ini sebagai kecelakaan kerja yang tidak disertai dengan unsur tindak pidana. 

Meski demikian, polisi terus mengedukasi para pekerja dan majikan agar lebih memperhatikan keamanan dan keselamatan di lingkungan kerja, terutama untuk pekerjaan yang berisiko.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya