Teguh Sebut Dishub-Satpol PP Bakal Bantu Brimob Buat Atasi Kemacetan di Jakarta
- Antara
Jakarta, VIVA -Â Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyatakan siap mendukung Polda Metro Jaya terkait pembentukan tim pemecah kemacetan di Jakarta. Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi menyebut Pemprov DKI Jakarta akan menerjunkan personel Dinas Perhubungan (Dishub).
"Bapak Kapolda (Irjen Karyoto) memang menyampaikan antara lain salah satu permasalahan lalu lintas di DKI Jakarta adalah masalah kemacetan, dan beliau akan mendukung semacam tim pemecah kemacetan," kata Teguh di Balai Kota DKI Jakarta pada Selasa, 11 Februari 2025.
Pj Gubernur Jakarta, Teguh Setyabudi di Kantor DPRD DKI Jakarta, Selasa, 14 Januari 2025
- VIVA.co.id/Yeni Lestari
Teguh menambahkan tim pemecah kemacetan itu dibentuk dalam rangka Operasi Keselamatan Jaya 2025. Total 100 personel bakal dikerahkan.
"Kami paling tidak selama Operasi Keselamatan Jaya ini ada sekitar 100 personel langsung kita tugaskan. Kemudian, selain personel juga ada peralatan derek dan mobil derek, dan juga ada terkait masalah bagaimana uji kelayakan," ujar dia.Â
Tak hanya anggota Dinas Perhubungan, Teguh mengatakan Pemprov DKI bakal mengerahkan personel Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) untuk membantu tim pemecah keselamatan.
"Pasti juga melibatkan wilayah-wilayah yang berkait, khususnya di tempat-tempat keramaian tersebut," tuturnya.Â
Sebelumnya diberitakan, Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Polisi Karyoto mengungkap cara kerja tim pemecah macet yang dibentuknya.
Dia mengatakan, tim pemecah macet terdiri dari beberapa satuan. Ada Satlantas, Samapta Bhayangkara (Sabhara), juga Brimob. Mereka bakal bergerak dengan sepeda motor ke titik-titik kepadatan arus lalu lintas.
"Mereka pergerakannya bermotor. Kalau pakai mobil, udah ngantre. Kalau motor kan ya bisa, kalau memang sangat dibutuhkan bisa mepet-mepet, kemudian bisa mengambil langkah menempati titik-titik yang diperlukan," kata dia pada Selasa, 11 Februari 2025.
Rekayasa lalu lintas buka tutup di lokasi kemacetan bakal diterapkan. Titik kemacetan paling panjang akang diurai terlebih dulu.Â
"Memang ketika ada kemacetan begitu, normalnya sebuah traffic light yang normal itu pasti akan dibikin tidak normal pada pengaturan-pengaturan tambahan, yang kita katakan sebagai diskresi. Yang paling panjang antreannya, kita dahulukan, mungkin di sana 2 kali, di sini 1 kali," katanya.
Dirinya menambahkan, masyarakat yang sedang berkendara juga harus bisa bersabar, melihat mana yang harus didahulukan.
"Artinya ya di sana terlalu (macet), antrean 1 kilo di sini hanya 100 meter. Tentunya yang 100 meter harus sabar, berikan yang (kemacetan) 1 kilo bisa terurai menjadi pecah mungkin 500 meter. Sehingga dalam waktu yang secara berurutan, lama-lama kemacetan ya walaupun tidak terlalu signifikan, tapi akan lebih mengurangi waktu kemacetan," katanya.
Lebih lanjut, dirinya minta maaf kalau nantinya rekayasa lalu lintas bakal mengganggu kenyamanan masyarakat. Karyoto berharap tim pemecah macet nantinya bisa mengurai kemacetan lalu lintas di Jakarta.Â
"Karena dampaknya banyak, ketika dia macet itu BBM lebih boros, polusi juga lebih banyak, ini masih bersyukur musim hujan. Kalau enggak musim hujan, kadang-kadang langit kita terasa lebih pekat dengan polusi," katanya.
