Demo Hingga Dirikan Tenda, Massa Tuntut Dirut Bank DKI Dicopot
- VIVA.co.id/Fajar Ramadhan
Jakarta, VIVA – Sejumlah orang yang mengaku dari Aliansi Poros Pemuda untuk Kebenaran melakukan demo dengan mendirikan tenda di trotoar, tidak jauh dari Gedung Bank DKI Balaikota, Jakarta, Selasa, 15 April 2025.
Terlihat belasan orang berada di sekitar 3 tenda yang berdiri di trotoar dan juga ditempeli dengan tulisan meminta Bank DKI diusut tuntas dan mencopot Direktur Utama Bank DKI.
Ahmad Setiawan yang mengaku perwakilan dari Aliansi tersebut melakukan aksi damai, dalam rangka mengekpresikan kekecewaannya atas Bank DKI terkait dengan gangguan pelayanan pada momen Lebaran 2025 lalu.
“Aksi ini dalam rangka untuk mengekspresikan kekecewaan kita. Dalam hal ini pada Bank DKI, yang pada tanggal 30 Maret kemarin kan, pada malam takbiran, itu banyak keluhan-keluhan dari pengguna JakOne. Itu aplikasi Mobile Banking dari Bank DKI itu sendiri. Itu tidak bisa digunakan oleh para penggunanya,” ujar Ahmad saat ditemui wartawan.
Ahmad juga menyinggung pernyataan Gubernur Jakarta Pramono Anung yang telah melakukan evaluasi terhadap Bank DKI hingga saat ini Direktur IT Bank DKI telah dicopot.
Ahmad menilai kendala yang dialami oleh pengguna JakOne Bank DKI itu menghambat pelayanan yang dibutuhkan, sehingga dalam aksinya itu dirinya ingin Direktur Utama Bank DKI dicopot.
“Cuman kami disini meminta untuk bahkan jangan hanya Direktur IT-nya yang dicopot. Tapi direktur utamanya perlu dicopot juga. Jadi perlu dibenahi betul-betul Bank DKI ini,” ujarnya.
Bank DKI
- Bank DKI
Sebelumnya diberitakan, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung membebastugaskan Direktur IT Bank DKI. Hal tersebut terjadi imbas adanya masalah pelayanan Bank DKI beberapa waktu lalu.
Pramono menyampaikan hal tersebut dalam rapat terbatas dengan Direksi Bank DKI di Balai Kota Jakarta, Selasa, 8 April 2025.
Diketahui, Direktur Teknologi dan Operasional Bank DKI Dipimpin oleh Amirul Wicaksono. Pramono pun melaporkan permasalahan ini ke polisi.
“Jadi untuk itu saya akan putuskan pembebastugasan direktur IT-nya segera dilakukan dan harus dilakukan sekarang. Laporkan ke Bareskrim, proses hukum. Karena ini sudah keterlaluan. Enggak mungkin enggak melibatkan orang dalam,” kata Pramono.