- Antara/ Andika Wahyu
VIVAnews - Di Jakarta, warga kerap menggunakan layanan angkutan umum yang tak nyaman. Bus kota tak terurus dan kumuh, dengan asap hitam mengepul dari knalpot adakah potret angkutan umum di Ibukota.
Kualitas pelayanan angkutan umum yang buruk itu juga menjadi salah satu penyebab utama kemacetan. Bahkan angkutan Busway belum bisa sepenuhnya diandalkan mengurangi kemacetan. Minimnya angkutan pengumpan (feeder) busway menjadi kendala.
"Keengganan masyarakat menggunakan angkutan umum cukuplah beralasan, selagi tidak ada angkutan umum yang layak, nyaman, aman, dan manusiawi," kata Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Royke Lumowa, Jakarta, Senin 10 Januari 2011.
Ia pun menyesalkan sikap Pemerintah Provinsi DKI dalam hal ini Dinas Perhubungan, yang belum juga melakukan peremajaan angkutan umum di Jakarta. "Percuma ada Busway, MRT, dan ERP kalau tidak didukung penyediaan angkutan umum yang layak sebagai sarana pendukung," jelas dia.
Hingga saat ini, kata Royke, berdasarkan data Dinas Perhubungan DKI Jakarta dan Organda DKI, terdapat 22.776 angkutan umum jenis bus besar, sedang, dan bus kecil yang berusia uzur. Bahkan 16.460 bus diantaranya tidak layak beroperasi.
"Jelas dengan adanya situasi ini. Perlu peremajaan secepatnya, agar masyarakat mau beralih ke angkutan umum ketimbang menggunakan kendaraan pribadi," tegasnya.
Dirinya juga meminta pengusaha angkutan umum untuk terus melakukan peremajaan, bukan hanya melakukan penambahan armada.
Sebelumnya, Kepala Dishub DKI, Udar Pristono, menegaskan pada awal tahun 2011, akan menertibkan angkutan tidak laik jalan. Langkah itu selain untuk menjaga keselamatanan kenyamanan penumpang, juga untuk mengurangi polusi udara.
Selain itu, pihaknya juga akan memperketat uji KIR terhadap angkutan umum yang beroperasi. "Tentunya kalau ada pengawasan yang lebih ketat, tidak akan ada lagi kendaraan umum yang uzur bisa leluasa beroperasi di jalan," ujar Pristono.
Kemacetan di Jakarta semakin memprihatinkan. Penambahan dua koridor baru IX (Pinangranti-Pluit) dan koridor X (Cililitan-Tanjungpriok) belum juga mengurangi kemacetan. Hal ini diperparah dengan jumlah kendaraan dengan pertumbuhan ruas jalan tidak sebanding.
Diprediksi tahun 2011, tak kurang 12.062.396 kendaraan akan memadati jalan di Jakarta. Hampir setengah dari kendaraan itu adalah kendaraan baru.
Seperti diketahui, panjang jalan di Jakarta hanya 7.650 km dan luas jalan 40,1 km atau 0,26 persen dari luas wilayah DKI. Sedangkan pertumbuhan panjang jalan hanya 0,01 persen pertahun. Belum lagi tingginya angka perjalanan di Jakarta yang mencapai 20 juta perharinya.
Data dari Polda Metro Jaya, tahun 2010 jumlah kendaraan yang ada di jalan Jakarta, mencapai 11.362.396 unit kendaraan. Terdiri dari 8.244.346 unit kendaraan roda dua, dan 3.118.050 unit kendaraan roda empat.
Aura Kasih Vakum dari Instagram, Netizen Spekulasi Ingin Nikah sampai Terlibat Korupsi Timah
Reaksi dari para pengguna media sosial pun beragam. Ada yang khawatir dengan pengumuman tersebut, sementara ada yang berspekulasi tentang rencana pernikahan Aura Kasih.
