- Dokumen Dinas PU DKI
VIVAnews - Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta tidak mau disalahkan terkait kemacetan parah yang terjadi di ruas jalan Prof. Dr. Satrio--atau biasa disebut Jalan Casablanca--hingga jalan by pass Cawang. Menurut Kepala Bidang Jembatan Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta, Novizal, kemacetan itu terjadi bukan karena pembangunan fly over Kampung Melayu - Tanah Abang, melainkan karena menjamurnya kios-kios pedagang di pinggir jalan yang menyebabkan banyak kendaraan parkir di bahu jalan.
"Gangguan memang ada, tapi tidak sampai by pass," ujar Novizal di kantor Dinas PU DKI Jakarta, Kamis, 13 Januari 2011.
Novizal mengakui pembangunan jalan layang non tol itu memang otomatis menyebabkan kemacetan. Namun, ia mengingatkan, bahwa sebelum adanya pembangunan, lalu lintas di kawasan tersebut memang sudah padat. Selain itu, kemacetan akibat proyek pembangunan hanya terpusat di Casablanca saja.
"Kemacetan hanya sampai ke Casablanca setelah itu jalanan sepi. Berarti, memang macet karena jalan layang, tapi kan tidak macet sampai by pass," katanya.
Gangguan lalu lintas selama berlangsung pembangunan pastilah akan terjadi. Namun, menurut Novrizal, Dinas PU berupaya meminimalkan gangguan tersebut. Untuk itu, alat berat baru mulai dioperasikan pada pukul 22.00 hingga 04.00 WIB setiap harinya.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana membangun Jalan Layang Kampung Melayu - Tanah Abang sepanjang 2,3 kilometer. Akan tetapi, untuk tahap pertama baru akan dibangun sepanjang 1,8 kilometer yaitu dari Jl. Prof. Dr. Satrio hingga Jl. Mas Mansyur. Sedangkan sisanya, sepanjang 0,5 kilometer, masih akan ditenderkan. Jalan layang ini berada 12 meter di atas tanah. Khusus untuk ruas di atas terowongan Casablanca tingginya dinaikkan hingga 20 meter di atas tanah karena di situ juga direncanakan akan dibangun jalur monorel. (kd)
7 Rahasia Google
Google merupakan salah satu search engine yang tidak bisa dilepaskan dalam kehidupan sehari-hari. Meski setiap hari digunakan, mungkin belum banyak orang yang mengetahui.
