Pelaku Sodomi 96 Anak Jalani Tes Kebohongan

Ilustrasi
Sumber :
  • Antara/ Andika Wahyu

VIVAnews - Polda Metro Jaya lakukan tes kebohongan terhadap tersangka kasus pencabulan, perdagangan anak, dan penculik anak-anak di bawah umur, Sartono di Mabes Polri.

"Dia (Sartono) menjalani tes kebohongan di laboratorium forensik Mabes Polri," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Baharudin Djafar kepada VIVAnews.com.

Menurut Kabid, hingga saat ini, baru satu orang yang melaporkan aksi pencabulan dan perdagangan yang dilakukan Sartono, sementara 95 lainnya belum melaporkan kepada polisi. "Dari 96 kali melakukan aksinya, hanya 16 korban yang diingat oleh Sartono," tutur dia.

Meskipun tak banyak yang melaporkan Sartono, kata dia, polisi akan tetap memproses kasusnya. "Kami bisa memprosesnya, tanpa melihat berapa banyak anak yang menjadi korban. Satu orang korban sudah cukup menjerat," katanya.

Apalagi, kata dia, bukti-bukti sudah terpenuhi seperti pemeriksaan fisik dan psikologi dari tersangka maupun korban.

Tidak hanya itu, petugas juga tengah memburu pembeli anak-anak yang menjadi korban Sartono. Baharudin mengatakan, dari pengakuannya Sartono kerap menjual anak-anak yang menjadi korban sodominya ke seseorang di stasiun-stasiun.

Hal itu dilakukan tersangka untuk mendapatkan uang. "Diselidiki juga apakah Sartono terlibat dengan kasus penjualan anak," katanya.

Sementara itu, untuk memulihkan psikologi Sartono, Polda Metro Jaya telah berkoordinasi dengan Kementerian Sosial.

Sartono yang berprofesi sebagai penjual mainan ini ditangkap pada Jumat pekan lalu. Ia ditangkap karena melakukan penculikan dan pencabulan terhadap siswa SMP berinisial HRL, warga Pulau Kelapa pada Desember 2010 lalu.

Tersangka tidak hanya melakukan kekerasan seksual terhadap korbannya. Dia juga menjual korban seharga Rp25 ribu.

Dalam pemeriksaannya, Sartono mengaku pernah menyodomi 96 anak yang berusia sekitar 14-17 tahun hingga tahun 2010 lalu. Namun, selama tindakan kekerasan seksual itu, Sartono mengaku tidak sampai membunuh korbannya.

Tom Lembong Pilih Setia di Gerakan Perubahan: Saya Satu Paket dengan Anies Baswedan
PM Israel Benyamin Netanyahu bersama Batalion khusus Netzah Yehuda

Sepak Terjang Netzah Yehuda, Batalion Tempur Israel yang 'Digebuk' AS

Netzah Yehuda merupakan salah satu empat batalion yang membentuk brigade infanteri Kfir. Batalyon tersebut sebagian besar beroperasi di Tepi Barat yang dikirim berperang.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024