Vonis Ringan, Bisnis Prostitusi Online Marak

Simbol pelarangan Facebook
Sumber :
  • digiactive.org

VIVAnews - Polda Metro Jaya mengakui penjualan ABG melalui situs jejaring sosial seperti Facebook, Friendster, dan lainnya lebih marak dari tahun-tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan juga karena vonis yang diterima para pelaku cukup ringan.

Kepala Satuan Cyber Crime Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, AKBP Hermawan mengatakan, kasus prostitusi online pada awal tahun ini marak terjadi. Bahkan, Polda juga telah menemukan beberapa akun yang menunjukan adanya transaksi prostitusi online.

"Saya belum bisa sebutkan, nanti kalau sudah tertangkap baru akan kami publikasikan," kata Hermawan di Mapolda Metro Jaya, Jumat 21 Januari 2011.

Peningkatan ini juga dikarenakan mudahnya mengakses situs-situs porno. Selain itu, vonis yang diterima oleh para pelaku juga cukup ringan. Sehingga, banyak pelaku yang akan melaukan kembali bila sudah keluar.

PBNU Harap Amicus Cuarie Diajukan Megawati Tak Munculkan Kontroversi Berkelanjutan

Kasat melanjutkan, para pelaku yang biasanya menawarkan wanita-wanita berusia di atas 20 tahun kini mengubah dengan menawarkan wanita di bawah 18 tahun. Hal tersebut dikarenakan, banyak peminat sehingga para mucikari online juga tertarik. "Mereka juga mencari korban lewat facebook, dan kebanyakan mereka mencari anak-anak sekolah yang jiwanya masih labil," jelasnya.

Selain itu, saat ini dengan mudahnya membuka situs membuat para pelaku dengan mudah melakukan pemasaran.

Hermawan mengakui, pihaknya juga kesulitan dalam mengungkap jaringan tersebut. Karena, biasanya mereka bisa dengan mudah menutup situs-situs yang mereka buka. Sehingga, terkadang mereka mengetahui bila sudah diintai dan situs tersebut tidak aktif lagi.

Untuk itu, Polda juga giat melakukan patroli cyber untuk menjaring situs-situs yang masih menawarkan jasa prostitusi khususnya yang menawarkan ABG. "Setiap hari kami lakukan patroli, bila sudah menemukan akan kami kembangkan untuk menangkap pelakunya," ujarnya.

Sosok Ernando Ari 'Tembok Kokoh' Timnas Indonesia, Bikin Australia Gigit Jari

Berdasar pengalamannya, situs-situs tersebut juga tidak dengan mudah menerima pemesan mereka selalu selektif.

Pihaknya juga mengharapkan partisipasi masyarakat untuk segera melaporkan bila menemukan adanya situs yang menawarkan jasa prostitusi. Selain itu, pihaknya juga mengharapkan orang tua bisa menawasi anak-anaknya dalam penggunaan internet. Bahkan, bila perlu didampingi bila sedang berhubungan dengan dunia maya. "Jadi, peran orang tua juga penting. Sehingga, pengawasan yang paling utama adalah dari keluarga," tukasnya.

Seperti diketahui, Polres Jakarta Pusat menangkap seorang pelaku penjual anak-anak bawah umur yang dijadikan pekerja seks. Pelaku yang bernama Dede menjualnya menggunakan situs jejaring sosial seperti Facebook.

Penangkapan tersangka berawal setelah pihaknya menerima laporan dari tujuh anak di bawah umur yang menjadi korban. Atas dasar laporan itu, petugas kemudian menangkap tersangka yang bernama Dede di kediamannya di kawasan Manggarai, Jakarta Selatan. Pelaku sendiri mengaku sudah menjalankan bisnis ini selama dua tahun.

Selain menangkap Dede, Polres Jakarta Pusat juga mengamankan seorang pria hidung belang berinisial A yang tertangkap basah tengah melakukan hubungan seksual dengan salah satu ABG yang dijual tersangka di salah satu kamar Apartemen di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat. Saat diperiksa, A mengaku membayar sebesar Rp2juta untuk berhubungan intim dengan salah satu ABG yang dijual tersangka.

Ilustrasi kemiskinan di desa.

8 Negara dengan Tingkat Kemiskinan Terendah di Dunia

Kemiskinan adalah salah satu tantangan utama yang dihadapi banyak negara di seluruh dunia. Meskipun begitu, ada beberapa negara yang berhasil menekan tingkat kemiskinan.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024