Kenapa Jakarta Bangun Dam Raksasa

Gelombang besar di Teluk Jakarta
Sumber :
  • ANTARA/Fanny Octavianus

VIVAnews - Jakarta akan membangun sebuah tanggul atau dam raksasa di Teluk Jakarta.  Pembangunan dam raksasa ini ditujukan untuk mengantisipasi ancaman Jakarta tenggelam.

PDIP Terbuka untuk Siapa Saja yang Mau Maju Pilkada Jakarta 2024

Sebab, penurunan muka tanah (land subsidence) telah terjadi di sebagian wilayah Jakarta. Selain itu, akibat dampak pemanasan global, permukaan air laut naik sehingga makin memperburuk akibat dari penurunan tanah.
 
Penurunan muka tanah Jakarta sudah terjadi sejak 1974 dan akan terus terjadi. Data terbaru 2010 menyebutkan sebanyak 40 persen wilayah Jakarta berada di bawah permukaan laut. Data ini keluar berdasarkan hasil penelitian konsorsium Jakarta Coastal Defence Strategy (JCDS), sebuah studi persiapan untuk membuat tanggul raksasa di pantai utara Jakarta.

Data kuantitatif memaparkan sejak 1974-2010 ditemukan fakta telah terjadi penurunan permukaan tanah hingga 4,1 meter.  Itu terjadi di wilayah Muara Baru, Cilincing, Jakarta Utara.

Sejumlah wilayah lainnya seperti di Cengkareng Barat mengalami penurunan 2,5 meter, Daan Mogot 1,97 meter, Ancol 1,88 meter (titik pantau di area wisata Ancol), Cempaka Mas 1,5 meter, Cikini 0,80 meter dan Cibubur 0,25 meter.

Kondisi ini yang mendorong pemerintah DKI Jakarta berencana membangun dam raksasa. Deputy Representative Bos Witteveen, perusahaan Belanda yang menjadi anggota Konsorsium JCDS, Sawarendro, sejatinya Jakarta telah memiliki tanggul mengatasi ancaman banjir dari laut. Tanggul itu telah dibangun antara lain di Muara Angke, Muara Karang, Pluit, Luar Batang, Cilincing, Marunda dan Martadinata di bagian Pantai Utara Jakarta pada 2008 dan 2009.

Tanggul beton maupun tanggul batu kali yang dibangun panjangnya kurang lebih 3.000 meter dengan ketinggian bervariasi antara 1-3 meter di atas permukaan tanah.

Namun, menurut Fauzi Bowo, tanggul yang ada belum memadai. Diprediksi, dalam 5 sampai 10 tahun ke depan, DKI harus memiliki sistem penanggulangan terbaru. Apalagi sistem yang ada, sudah tidak bisa diterapkan.

Jika ingin membangun dam raksasa, kata Foke, dari beberapa pilihan lokasi itu dia akan memilih tanggul dibangun dengan menghubungkan pulau terdekat dengan daratan Jakarta. Nantinya kawasan laut yang berada di dekat daratan sebelum pulau-pulau itu akan dijadikan sebagai penampungan air atau polder.

"Sistem ini telah diterapkan di Belanda dan New Orleans, Amerika Serikat. Meski air laut tinggi, tetapi kawasan di bawah permukaan air laut tetap kering karena ada tanggul raksasa yang akan memompa air ke laut," jelasnya.

Sedangkan, menurut Direktur Sungai dan Pantai Ditjen Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum, Pitoyo Subandrio, pembuatan tanggul raksasa akan dibuat untuk membendung laut di Pantai Utara. Panjangnya diperkirakan akan mencapai 35 kilometer.

Pembendungan akan dilakukan mulai dari kawasan Tanjung Burung, Kecamatan Teluk Naga, Tangerang, hingga ke Tanjung Priok, Jakarta Utara.
"Dari Tanjung Priok sampai di Muara Gembong Bekasi. Namun untuk Pelabuhan Tanjung Priok tetap dibuka," ujarnya lagi.

Valentino Rossi Gagal, Maverick Vinales Sukses

Menurut Peneliti Geodesi Institut Teknologi Bandung, Heri Andreas, giant sea wall memang merupakan solusi yang paling realistis diterapkan di Jakarta untuk menghindari bencana banjir yang makin parah tiap tahunnya.

Namun, yang paling mengkhawatirkan jika terjadi dekat pantai. Air laut bisa tumpah menggenangi daratan, seperti rob. Kejadian ini diprediksi bisa membuat tanah menurun hingga 6 meter. "Terbayang nanti bukan rob lagi, tapi bisa jadi tsunami kecil," ungkap Heri kepada VIVAnews.com.

Heri mencontohkan, salah satu lokasi yang telah diteliti timnya adalah Pintu Air Pasar Ikan, Jakarta Utara. Kini air laut di kawasan itu telah mencapai dua meter. Bila pintu air dibuka, bencana Situ Gintung bisa terulang.

Hubungan Prabowo dan Raja Yordania Jadi Kunci RI Sukses Antar Bantuan via Airdrop ke Gaza
Liverpool vs Atalanta

Prediksi Liga Europa: Atalanta vs Liverpool

Duel Atalanta vs Liverpool dalam Perempat Final Liga Europa leg kedua di Stadion Gewiss, Jumat 19 April 2024, pukul 02.00 WIB. Berikut prediksinya.

img_title
VIVA.co.id
17 April 2024