- ANTARA/ Ujang Zaelani
VIVAnews - Perbaikan jalan RE Martadinata yang ambles diprediksi akan menimbulkan kemacetan dalam waktu lebih dari dua bulan ke depan.
Menurut Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum, Djoko Murjanto, perbaikan akan memakan anggaran sebesar Rp2 miliar. "Untuk biaya perbaikan akan kami ambil dari dana mendesak APBN,” kata Djoko, Minggu malam, 13 Februari 2011.
Proses perbaikan jalan semula akan dilakukan dengan pemasangan sheet pile di sepanjang pinggir kali. Dalam satu hari akan terpasang sekitar 8-10 buah sheet pile dari 100 sheet pile yang dibutuhkan. Selanjutnya akan dipasang pile cap atau tutup sheet pile yang dilapisi beton untuk memperkuat konstruksi.
Tidak hanya itu, perbaikan juga akan dilakukan pada permukaan jalan yang mengalami kemiringan. Namun, Djoko mengatakan, perbaikan paling mendesak berada 100 meter di kawasan tersebut. Mulai belokan stasiun Ancol sampai tiang fly over.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI, Ery Basworo mengatakan, pihaknya telah diundang Kementerian PU untuk berdiskusi mengenai amblesnya jalan RE Martadinata. Rencananya, kedua belah pihak akan bertemu pada Kamis 17 Februari 2011.
"Jalan ini merupakan jalan nasional, tapi karena diundang pemerintah pusat yang bergerak di bidang jalan, Dinas PU DKI Jakarta akan datang," katanya.
Jalan RE Martadinata yang ambles lokasinya berada di depan Stasiun Ancol, Pademangan Timur, Pademangan, Jakarta Utara. Jalan yang ambles sepanjang kurang lebih 30 meter.
Muchtar, warga Pademangan, mengatakan jalan tersebut mulai mengalami tanda-tanda akan ambles sejak lima bulan terakhir. Terdapat sejumlah celah pada jalan yang ambles itu. Terlihat pula rongga antara tanah dan lapisan beton jalan.
Masyarakat tidak mengetahui secara pasti penyebab amblesnya sisi kanan badan jalan tersebut. Namun, dia memperkirakan penyebab utamanya selain tergerus air di Kali Ancol, juga karena beban jalan yang terlalu berat akibat dilewati berbagai kendaraan berat.
Kini, di jalan yang ambles itu, telah dipasang pembatas jalan berupa beton berbentuk kotak agar tidak dapat dilintasi kendaraan berat. Selain itu, juga terdapat papan pengumuman selebar satu meter yang dipasang di depan pembatas jalan itu, yang bertuliskan "Hati-hati, Sepanjang Jalan Ini Dalam Perbaikan".
Verrell Bramasta Pamer Momen Liburan ke Jepang, Boyong Ibunda Usai Lebaran
Tidak hanya itu, selama liburan Verrell Bramasta menunjukan sikap mandiri yang tidak ingin mengandalkan bantuan orang lain. Seperti, yang tertangkap kamera baru-baru ini.
