- panoramio.com
VIVAnews - Pemerintah DKI Jakarta belum mengirimkan surat resmi mengenai rencana pengalihan fungsi Stadion Lebakbulus, Jakarta Selatan, menjadi stasiun mass rapid transit (MRT).
Kepala Unit Pelayanan Teknis (UPT) Stadion Lebak Bulus, Sri Wigiati menyayangkan jika rencana itu jadi direalisasikan. Karena hingga kini pengelola stadion hanya mengetahui kabar pengalihan dari media. "Belum ada surat pemberitahuan resmi dari DKI atas rencana itu," ujar Sri.
Saat ini, 60 pegawai masih beraktifitas seperti biasa. Sri juga berharap jika pemindahan akan dilakukan, stadion pengganti harus memiliki sarana yang lebih baik. "Kalau jadi dibongkar, harapannya tentu mendapat lokasi pengganti yang lebih baik dari sekarang," ujar Sri.
Stadion Lebakbulus yang terletak di antara pusat perbelanjaan dan terminal, memiliki luas 31 ribu meter per segi dan masih digunakan untuk lokasi pemusatan latihan sejumlah cabang olahraga. "Tim Pelatda squash dan sepakbola masih melakukan latihan di sini untuk persiapan PON" ujar Sri.
Stadion yang berada di kecamatan Cilandak, Kotamadya Jakarta Selatan, memiliki kapasitas kursi penonton 12.500 dan masih digunakan sebagai markas tim Jakarta FC. Sebelumnya, stadion ini sempat menjadi markas Pelita Jaya, Persija hingga Persitara.
Stadion Lebakbulus ini merupakan salah satu stadion bertaraf internasional di Indonesia selain Stadion Utama GBK di Jakarta. Stadion ini pernah menyelenggarakan kualifikasi Piala Asia U-16 2008 Grup G. Selain digunakan untuk turnamen olahraga, stadion yang diresmikan tahun 1980 juga kerap digunakan untuk pagelaran konser musik.
Pada era 1990-an, stadion ini sempat menjadi perhatian dunia kala konser band beraliran keras, Metalica pada April 1993 berakhir rusuh. Kerusuhan disebabkan jumlah penonton membludak dan melebihi jumlah tiket yang disediakan. Akibatnya kerusuhan pun tidak terhindarkan. Massa yang marah, melampiaskan kekecewaannya dengan menghancurkan apa saja di sekitar stadion.
Stadion Lebakbulus digusur untuk mass rapid transit (MRT). MRT yang dibangun berbasis rel rencananya akan membentang sekitar 110,3 kilometer, yang terdiri dari Koridor Selatan – Utara (Koridor Lebak Bulus - Kampung Bandan) sepanjang 23,3 kilometer dan Koridor Timur – Barat sepanjang 87 kilometer.
Pembangunan Koridor Selatan-Utara dari Lebak Bulus – Kampung Bandan dilakukan dalam 2 tahap. Tahap I akan dibangun terlebih dahulu menghubungkan Lebak Bulus sampai dengan Bundaran HI sepanjang 15,2 kilometer dengan 13 stasiun (7 stasiun layang dan 6 stasiun bawah tanah) dan ditargetkan mulai beroperasi pada akhir 2016. (adi)
Ketua DPRD Sebut Pemkab Klungkung Komitmen Tangani Kerusakan Jalan di Nusa Penida
Klungkung tercatat memiliki jalan kabupaten sepanjang 464 kilometer. Dari jumlah tersebut, sekitar 367,5 kilometer dalam kondisi baik, rusak sedang 34 KM dan lainnya lagi
