- Antara/ Reno Esnir
VIVAnews - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kemungkinan akan memilih lokasi pengganti Stadion Lebakbulus di kawasan Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan. Lokasi pengganti itu pernah digunakan sebagai lapangan golf dan tidak jauh dari Rumah Sakit Fatmawati.
Saat ini lokasi itu masih dikaji terkait dengan tata ruang dan nilai jual karena dimiliki tiga perusahaan. "Betul itu bekas lapangan golf. Saat ini sedang dianalisis, jangan sampai ada masalah sengketa dan lainnya," ujar Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda DKI Jakarta, Ratiyono, Kamis 24 Februari 2011.
Ratiyono mengatakan lokasi yang dipilih ini memiliki tingkat luasan yang lebih dibanding Stadion Lebakbulus. Terkait jumlah anggaran yang dialokasikan, Ratiyono mengaku belum bisa menyebutkannya. "Kami belum berani sebut harga karena NJOP (nilai jual obyek pajak) harus valid dan yang paling penting harus disesuaikan dengan kondisi keuangan kita," ungkapnya.
Penggusuran Stadion Lebakbulus dilakukan karena ada perluasan bagi stasiun utama mass rapid transit (MRT). Semula direncanakan luasa stasiun 7.000 meter namun akhirnya diubah menjadi 1 hektar. Perluasan ini membuat Terminal Lebakbulus terkena target penggusuran.
Pembebasan lahan untuk MRT ditargetkan selesai pada 2011, dengan dana yang telah dialokasikan dalam APBD 2011 senilai Rp300 miliar. Sementara pembangunan fisik akan dimulai pada 2012.
MRT yang berbasis rel rencananya akan membentang sekitar 110,3 kilometer, yang terdiri dari Koridor Selatan – Utara (Koridor Lebak Bulus - Kampung Bandan) sepanjang 23,3 kilometer dan Koridor Timur – Barat sepanjang 87 kilometer.
Pembangunan Koridor Selatan-Utara dari Lebak Bulus – Kampung Bandan dilakukan dalam 2 tahap. Tahap I akan dibangun terlebih dahulu menghubungkan Lebak Bulus sampai dengan Bundaran HI sepanjang 15,2 kilometer dengan 13 stasiun (7 stasiun layang dan 6 stasiun bawah tanah) dan ditargetkan mulai beroperasi pada akhir 2016.
Tahap II akan melanjutkan jalur Selatan-Utara dari Bundaran HI ke Kampung Bandan sepanjang 8,1 kilometer yang akan dibangun sebelum tahap I beroperasi dan ditargetkan beroperasi 2018, dipercepat dari target awal 2020. Untuk tahap ini studi kelayakannya sudah selesai.
Sementara itu, Koridor Barat-Timur saat ini sedang dalam tahap pre-feasibility study. Koridor ini ditargetkan paling lambat beroperasi pada 2024- 2027. (adi)
Anies soal Tawaran Jadi Menteri di Kabinet Prabowo: Belum Ada yang Ngajak
Anies juga merespons soal kemungkinan dirinya bergabung dengan koalisi Prabowo Subianto, termasuk jika ditawari kursi menteri di kabinet Prabowo-Gibran
