- VIVAnews/Tri Saputro
VIVAnews - Kepolisian Daerah Metro Jaya mendesak Direktorat Jenderal Perhubungan Darat memasang rambu terkait dengan pembatasan jam operasional kendaraan berat seperti kontainer dan tronton di jalan utama dan tol Jakarta.
"Bulan ini masuk tahap sosialisasi dan sanksi teguran. Diharapkan bersamaan dengan pemasangan rambu larangan," ujar Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Royke Lumowa, Kamis 3 Maret 2011.
Royke berharap, pemasangan rambu sudah rampung pada akhir Maret ini. Karena, tanpa ada rambu larangan, polisi tidak dapat memberikan sanksi tilang, yang rencananya sudah diberlakukan mulai 1 April 2011. "Tindakan tilang akan diprotes pengemudi angkutan berat bila tidak ada rambu larangan," kata dia.
Polisi telah menegur pengemudi angkutan berat yang masih saja beroperasi, terutama di pagi hari, mulai pukul 05.00-09.00 WIB. "Kami informasikan peraturan yang akan berlaku sebagai upaya sosialisasi," tuturnya.
Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Sutarman memastikan mulai 1 April 2011, seluruh jalan di Jakarta akan steril dari angkutan berat, seperti tronton dan trailer.
Ketentuan ini telah disetujui Pelindo, Kementerian Keuangan (Dirjen Bea Cukai), Kementerian Perekonomian, Kementerian Perhubungan dan Kementerian Pekerjaan Umum. "Begitu juga untuk payung hukum dari peraturan itu," ujar Sutarman.
Pada awal pemberlakuan, pembatasan operasional itu baru akan dilakukan pada pagi hari terlebih dahulu. "Kita lakukan bertahap, setelah itu baru akan ditambah pada sore hari mulai pukul 17.00-22.00 WIB," imbuhnya.
Pembatasan kendaraan berat pada jam sibuk dilakukan karena dampak akibat kendala kendaraan yang mengangkut muatan dalam jumlah besar. "Kendaraan bermuatan biasanya akan berjalan dengan pelan dan menghambat lalu lintas saat mogok," ujarnya. (adi)
PlayStation 5 bikin Sony Semringah
Sony Indonesia memaparkan sejumlah pencapaian yang diraih PlayStation sepanjang 2023, di antaranya konsol PlayStation 5 yang terjual secara global sebanyak 54,8 juta unit
