- Umiwi.com
VIVAnews - Investor China menawarkan bus-mengangkang (istilah resminya: elevated bus) ke Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Namun, bus yang diklaim bisa menyelesaikan kemacetan Jakarta ini ternyata tidak murah harganya.
Leo Kusuma, Komisaris PT Alpha Beta Gamma, perusahaan yang memegang lisensi bus jenis ini dari China mengatakan, satu gerbong bus mencapai US$5,5 juta atau sekitar Rp49 miliar dengan kurs Rp9.000. "Harganya mahal karena bus dibuat dengan bahan baja pilihan. Juga teknologi sinyal yang dimilikinya," kata Leo.
Leo mengatakan, bus-mengangkang memiliki teknologi sinyal untuk memberi tanda berupa alarm jika ada mobil yang terlalu dekat dengan badan bus. "Juga untuk memberi tahu mobil lain yang ukurannya tidak masuk di kolong bus," katanya. Untuk lebih jelasnya bisa melihat tayangan video ini.
Meski demikian, katanya mengklaim, jika dibandingkan dengan proyek mass rapid transit (MRT) yang diproyeksikan bakal menghabiskan dana Rp15 triliun, maka nilai investasi bus mengangkang tidaklah terlalu mahal. Apalagi, bus ini didesain untuk bisa mengangkut 1.400 penumpang sekali jalan dengan menggunakan empat gerbong.
Shenzhen Huashi Future, perusahaan dari China pencipta bus dengan istilah Three Dimensional Fast Bus menyebutkan, pembangunan infrastruktur bus hanya akan memakan waktu satu tahun. Taksiran biayanya hanya 500 juta yuan atau US$73 juta.
Asisten Bidang Perekonomian Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Hasan Basri Saleh menyatakan DKI tak ingin gegabah menerapkan sistem ini karena belum pernah ada moda transportasi massal jenis ini. "Prinsip kami, kalau mau menerapkan teknologi harus yang sudah teruji, misalnya kereta api. Tidak bisa sesuatu yang baru diuji langsung diadopsi begitu saja," ujar Hasan.
Kata Hasan, sebagai salah satu negara termacet di dunia, China saat ini tengah mengembangkan konsep bus-mengangkang sebagai salah satu solusinya. DKI akan melihat dulu pelaksanannya di China, sebelum mengambil keputusan. (kd)
Perbasi Apresiasi Sukses Pelita Jaya Tembus Babak Utama BCL Asia
PP Perbasi mengapresiasi tim Pelita Jaya Bakrie Jakarta yang berhasil lolos ke babak utama Basketball Champions League (BCL) Asia 2024.
