- Sandy Alam Mahaputra/VIVAnews
VIVAnews - Kapolres Jakarta Pusat, Komisaris Besar Hamidin menegaskan kepada seluruh personelnya yang berjaga di lokasi bentrok sekitar makam Habib Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, untuk melakukan tindakan tegas terhadap provokator.
"Kalau ada provokator, saya perintahkan untuk ditembak. Jangan jadikan pistol hanya aksesoris," ujar Hamidin saat memimpin apel pasukan yang berjaga di lokasi bentrok, Senin malam, 14 Maret 2011.
Hamidin meminta personelnya untuk tetap berjaga di lokasi guna mensterilkan lokasi dari pihak yang tidak berkepentingan yang dikawatirkan memperkeruh situasi.
"Saya perintahkan kepada seluruh anggota untuk tetap ada di lokasi. Saya memimpin langsung di sini. Tidak boleh ada orang yang tidak berkepentingan berada di lokasi," ujar Hamidin.
Sebelumnya, warga mengungkapkan bentrok terjadi saat salah seorang oknum massa melakukan provokasi ketika sedang berdialog terkait keberadaan makam. Akibatnya bentrok tidak dapat terhindar.
Dua korban mengalami luka serius akibat terkena sabetan benda tajam akibat bentrokan itu. Mereka adalah Agus Subali dan dan Abu Rijal, saat ini masih menjalani perawatan di Rumah Sakit PGI Cikini. Agus mengalami luka pada bagian punggung dan mendapat 18 jahitan, sementara Rijal mengali luka pada bagian tangan.
Menurut Agus, kelompok penyerang diduga merupakan suruhan dari pengembang apartemen yang terlibat sengketa dengan ahli waris makam Habib Cikini. (sj)