- tvone
VIVAnews - Kepolisian Daerah Metro Jaya terus menelusuri kasus pengiriman tiga paket bom. Polisi mencurigai kurir bom buku di Komunitas Utan Kayu, Kantor Badan Narkotika Nasional, dan rumah Ketua Umum Pemuda Pancasila Japto Soelistyo Soerjosoemarno itu adalah orang yang sama.
"Kami masih telusuri belum bisa pastikan apakah tiga kurir itu memiliki ciri-ciri yang sama karena kurir di BNN dan kediaman Japto tidak melepas helm," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Metro Metro Jaya, Komisaris Besar Baharudin Djafar, Kamis 17 Maret 2011.
Namun, untuk mencari kepastian siapa kurir tersebut, polisi masih terus mendalami keterangan saksi-saksi. Menurut Baharudin, dugaan kurir ini sama adalah mengingat adanya jeda waktu yang lama dalam penerimaan paket bom di tiga lokasi itu.
Saat ini, lanjut Baharudin, polisi sudah memeriksa 20 saksi. Mereka adalah karyawan Komunitas Utan Kayu, dan petugas keamanan di Gedung BNN, serta kediaman Japto.
Baharudin menegaskan, saat ini tidak ada penambahan keamanan khusus terhadap rumah pejabat dan objek vital. Namun, polisi akan meningkatkan patroli dan razia. "Tempat-tempatnya ditentukan masing-masing Polres," ujarnya.
Seperti diberitakan, paket buku dikirimkan kepada tokoh Jaringan Islam Liberal (JIL), Ulil Abshar Abdalla. Paket buku itu ternyata berisi bom dan sekitar pukul 16.00 WIB, paket tersebut meledak. Tiga orang luka-luka karena ledakan itu. Semua korban telah dilarikan ke rumah sakit.
Paket coklat itu berisi buku lengket yang dkirim seseorang bernama Sulaiman Azhar yang beralamat di Jalan Bahagia, Gg. Panser No 29, Ciomas, Bogor, Jawa Barat.
Selain ke Komunitas Utan Kayu, paket bom buku itu juga dikirimkan ke Kantor Badan Narkotika Nasional dan rumah Ketua Umum Pemuda Pancasila Japto Soelistyo Soerjosoemarno. (umi)