- kaskus
VIVAnews - Nasib buruk kerap dihadapi Agnes Kharisma, gadis cantik berusia 17 tahun yang tewas di tangan ibu kandungnya sendiri, Milliatti. Saat masih kecil, Agnes bahkan sempat dijual ayahnya sendiri.
Menurut Kepala Satuan Reserse Kriminal Jakarta Selatan Ajun Komisaris Besar Polisi Budi Irawan, tidak hanya Agnes yang dijual. Kakak dan adiknya, Angga dan Anggi, juga bernasib sama. "Atas kasus penjualan ini, ayahnya pernah dipenjara," kata Budi kepada VIVAnews.com, Kamis, 24 Maret 2010.
Ayahnya menjual Agnes dan kedua kakaknya setelah bercerai dengan Milliatti. "Identitas ayahnya, maaf saya lupa. Tapi yang jelas dia pernah dihukum atas kasus itu," ujarnya. Namun kini, ayah Agnes itu sudah bebas.
Akibat perceraian itu Agnes dan kedua kakaknya kurang perhatian. Hanya Agnes yang tinggal bersama ibunya. Dua kakaknya tinggal di lokasi lain di Jakarta.
Kata Budi, Agnes sudah tidak bersekolah lagi sejak keluar dari bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP). Dia memilih bekerja, sebagai sales promotion girl (SPG).
Setelah menjadi SPG, kurang lebih selama empat bulan, Agnes dekat dengan laki-laki asal Amerika berinisial C. Setelah berkenalan dengan C, perilaku Agnes berubah. Jika butuh uang, Agnes tinggal meminta dengan C.
Setelah bekerja, Agnes merasa mampu menafkahi ibunya. "Inilah yang dirasakan Ibunya, melihat anaknya tidak hormat lagi." kata Budi.
Karena kesal akhirnya M membunuh putri kandungnya dibantu dua pelaku lainnya. Mereka adalah S, anak angkat M, dan U, teman S.
Awalnya, M tidak mengakui telah membunuh anaknya. Namun polisi tidak begitu saja percaya. Saat memberikan keterangan kasus ini, M selalu berubah-ubah. Sehingga, pada saat pemeriksaan lanjutan atau tepat tanggal 7 Maret pelaku akhirnya mengakui telah membunuh putrinya. (umi)
Pemain Chelsea Rebutan Penalti, Mauricio Pochettino: Ini Seperti Anak Kecil Memalukan
Pelatih Chelsea, Mauricio Pochettino mengkritik sejumlah pemainnya usai rebutan penalti saat menghadapi Everton.
