- subway.com
VIVAnews - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta segera membuat pedoman tata ruang bawah tanah. Tata ruang ini mengacu pada pembangunan mega proyek mass rapid transit (MRT) yang akan dimulai 2012.
Kepala Dinas Tata Ruang DKI Jakarta Wiriatmoko mengatakan, konsepĀ penyeberangan bawah tanah akan menjadi fokus rencana pengembangan. "Soal jembatan bawah tanah (terowongan) akan melihat kondisi geografis lingkungan. Jangan dibangun di bawah muka air laut. Kita harus menjamin drainasenya bagus," ujar Wiriatmoko di Jakarta, Senin 28 Maret 2011.
Pembangunan terowongan bawah tanah akan dikembangkan di kawasan Dukuh Atas dan Hotel Indonesia, untuk digunakan pejalan kaki dari Hotel Nikko ke Plaza Indonesia, dan Hotel Indonesia.
"Seperti di Singapura, akan dijadikan pusat bisnis. Nanti akan dibuat pedoman tata ruang bawah tanah," paparnya.
Menurut Wiriatmoko, landasan hukum tata ruang bawah tanah akan diatur dengan menggunakan publik private policy (PPP), yakni kerjasama antara swasta dengan pemerintah. Peraturan ini dipastikan rampung dalam waktu dekat. "Rencananya dalam waktu atau beberapa bulan ini," katanya.
Rencana pembangunan terowongan bawah tanah untuk pejalan kaki di Jakarta dengan mencontoh konsep beberapa kota di Asia, seperti Tokyo, Jepang, Malaysia dan Singapura. Pejalan kaki nantinya tidak akan berbaur dengan arus lalu lintas. Sehingga warga dan kendaraan tidak akan terganggu. (adi)