VIVAnews - Raselly Rahman Taher alias Selly Yustiawati mengakui semua penipuannya dilakukan dengan modus bisnis penjualan pulsa elektronik. Dia membantah keras bahwa ada korban yang berasal dari pejabat atau anak pejabat.
"Semua korban yang saya ajak bisnis fiktif adalah teman dekat. Mereka selalu saya ajak (senang-senang) usai saya dapat uang. Uang hasil kejahatan, tidak saya gunakan untuk diri sendiri,” kata Selly di Polres Bogor, Jawa Barat.
Uang hasil kejahatannya itu dipakai pakai untuk mentraktir teman, shooping dan karaoke. Teman yang menjadi korbannya pun ikut menikmatinya.
Pengakuan Selly, dirinya menipu pertama kali pada 2009 saat masih bekerja sebagai karyawan Harian Kompas. "Dari kerja di Kompas, saya termotivasi untuk hidup senang,” katanya.
Makanya, kata dia, cara untuk hidup senang itu dengan cara menipu orang lain dengan berbagai cara. Dia mengakui salah satu korbannya adalah Mia dan Vica. "Kalau ke Mia, utangnya Rp2,5 juta sudah saya lunasi secara cicil. Kalau Vica nggak mau cicil, makanya dia lapor polisi," katanya.
"Ini membuat saya menjadi daftar pencarian orang (DPO) polisi. Saya sangat menyesal perbuatan saya yang berdampak luas baik bagi teman maupun keluarga," katanya.
Setelah itu, Selly ditangkap polisi saat bersama kekasihnya Bima Maulana di Bali pada Minggu 27 Maret 2011. Saat itu mereka tengah menginap di sebuah hotel di kawasan Seminyak.
Laporan: Ayatullah Humaeni | Bogor
Indonesia Bakal Jadi Basis Produksi Mobil Listrik Canggih
Pabrikan otomotif GAC Aion asal China, menandai langkah besar dalam strategi globalisasinya dengan memilih Indonesia sebagai negara kedua untuk perakitan mobil listriknya
