Slogan 'Serahkan Pada Ahlinya' Blunder

Fauzi Bowo
Sumber :
  • VivaNews/ Nurcholis Anhari Lubis

VIVAnews - Slogan 'Serahkan Pada Ahlinya' yang diusung Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo, pada masa kampanye 2007 silam menjadi 'senjata makan tuan'. Kini masyarakat justru mempertanyakan janji itu. 

Dewas KPK Gelar Sidang Etik Nurul Ghufron 2 Mei terkait Dugaan Penyalahgunaan Wewenang

Kegagalan pembangunan infrastruktur Pemerintah DKI Jakarta juga disoroti sebagai 'pepesan kosong' oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) beberapa waktu lalu.

Menurut Ketua Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Selamet Nurdin, apa yang terjadi pada Fauzi Bowo dapat dijadikan pelajaran calon Gubernur Jakarta berikutnya. Sebagai pemimpin ibukota, pemikiran Gubernur DKI sudah semestinya juga mendapat dukungan dari pemerintah pusat.

"Kesalahan pertama Fauzi Bowo terlanjur punya tag line 'serahkan pada ahlinya' jadi agak blunder. Siapapun Gubernur Jakarta nanti yang terpilih akan percuma kalau tidak ada dukungan dari atas (pusat)," ujar Selamet Nurdin dalam diskusi 'Pepesan Kosong Salah Siapa' di Jakarta Media Center (JMC), Jakarta, Kamis 31 Maret 2011.

Ketua Komisi B DPRD DKI menambahkan, kegagalan Fauzi Bowo selama ini karena dukungan pemerintah pusat yang begitu kecil. Maka, dia pun mengimbau bagi calon Gubernur DKI selanjutnya tidak hanya mementingkan popularitas, tapi juga harus membina kedekatan dengan pemerintah pusat.

"Dukungan dari pemerintah pusat ini memang jauh dari kata memadai. Ada penurunan kualitas birokrasi di Jakarta terhadap emplementasi pembangunan," ungkapnya.

Selamet menilai beberapa proyek transportasi di Jakarta seperti monorel, subway maupun busway, perizinannya tetap melibatkan pemerintah pusat. Karena itu, pihak pusat tak bisa begitu saja lepas tangan atas kegagalan Fauzi Bowo.

Sementara itu, Juru Bicara Gubernur DKI Jakarta, Cucu Ahmad Kurnia mengaku pernyataan pepesan kosong yang ditujukan Presiden SBY kepada Fauzi Bowo adalah teguran yang sifatnya memotivasi. Lagi pula, tambah dia, selama ini pembangunan infrastruktur di bawah wewenang pemprov DKI tidak bermasalah.

"Setelah pepesan kosong itu muncul kami langsung cek data-datanya. Kita lihat yang mangkrak di Jakarta itu justru Tol Bekasi-Cakung-Kampung Melayu. Jadi saya lihat teguran ini karena rasa cinta SBY kepada Gubernur," katanya. (SJ)

Neta L

Neta Pamer Mobil SUV Baru Rp200 Jutaan

Neta, pabrikan mobil listrik asal China, memperkenalkan empat model Neta L di pasar domestiknya. SUV berdesain modern ini menarik perhatian dengan teknologi canggih dan j

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024