- tvOne
VIVAnews - Jaya tidak pernah menduga nasib sial akan menimpa anak angkatnya, Muhammad Umar (32) dan menikahi seorang pria juga, Rahmat Sulistyo (19). Menyamar sebagai Fransisca Anastasya alias Icha, Rahmat berhasil mengelabui Umar dan keluarganya.
Jaya mengatakan, anaknya seorang pendiam dan pergaulannnya hanya sebatas mushola di sebelah rumah. "Umar pernah cerita kalau awal perkenalan dengan Icha karena ada telepon nyasar," kata Jaya saat ditemui di kediamannya di Kampung Bojong RT 01/RW 02, Kelurahan Jatisari, Kecamatan Jatiasih, Selasa, 5 Maret 2011.
Ternyata, telepon nyasar itu berlanjut dengan perkenalan dan berujung pada hubungan yang lebih serius. Setelah tiga kali Icha datang ke rumah, keduanya melangsungkan pernikahan pada 27 November 2010.
Selama menjalani 'bahtera rumah tangga,' Jaya mengaku sempat menemukan kejanggalan, tapi langsung ditepis. "Icha itu kemana-mana pasti pakai kerudung, termasuk mandi, nonton televisi, dan kalau masuk kamar selalu mematikan lampu," jelas Jaya. Selain itu, Jaya juga sempat curiga dengan tubuh Icha yang besar.
Bahtera Umar-Icha pun diwarnai pertengkaran, layaknya pernikahan lainnya. Namun, Icha selalu mengancam bunuh diri dengan membawa pisau. Umar yang juga buruh pabrik itu kerap harus pontang-panting mengejar Icha yang lari ke kebun membawa pisau. "Sering sekali seperti itu. Saya tidak tahu penyebab pertengkaran, tapi kata Umar hal sepele."
Apakah Umar gay? "Umar normal. Dua pacarnya sebelum Icha, perempuan tulen," kata dia. Umar dan keluarga baru tahu Icha ternyata laki-laki saat warga menggerebek rumah dan menelanjangi Icha. "Sebelumnya, sama sekali tidak tahu." Namun, Jaya mengaku memang warga sudah mengadu kepadanya soal Icha yang mirip bencong."
Identitas Icha terbongkar setelah warga Jatiasih menggerebek rumah Icha dan melaporkannya ke polisi. Kini, Rahmat alias Icha harus mempertanggungjawabkan perbuatannya karena diduga memalsukan sejumlah dokumen agar bisa menikah dengan Umar. Ancaman penjara lima tahun sudah ada di depan mata Rahmat. (SJ)
PDIP Bisa jadi Oposisi, Bantu Pemerintah Mengkoreksi Bukan Saling Berhadapan
Sikap politik PDIP yang saat ini ditunggu-tunggu, apakah memilih menjadi oposisi dari pemerintahan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka, atau ikut masuk di dalamnya.
