- daily mail
VIVAnews - Hingga kini belum diketahui dengan pasti apa yang menyebabkan Laela Febriani alias Lian, pegawai Kementerain Perhubungan, mendadak hilang ingatan. Polisi masih menyelidiki lokasi padepokan yang sempat didatangi Lian.
Kanit Serse Polsek Cisarua, Ajun Komisari Iwan Wahyudi, mengisahkan kronologi kasus yang penuh misteri ini. Tanggal 7 April 2011, kata Iwan, Lian diajak oleh seorang kawannya pergi ke Bogor. Mereka berangkat dari Tanah Abang di Jakarta Pusat. Di Bogor Lian diantar ke sebuah tempat yang mirip dengan sebuah padepokan. Tempat itu, kata Iwan, banyak perempuan bercadar dan lelaki berjenggot.
"Saat berada di tempat itu, Lian sempat meminta pulang. Tapi setelah meminum kopi hitam hingga dua gelas, korban tidak ingin pulang," ujar Iwan Wahyudi. Oleh sejumlah orang di tempat itu, Lian kemudian dibawa menggunakan mobil dan ditinggalkan di Masjid Atta'wun.
Satpam Masjid Atta'wun menuturkan bahwa Lian datang ke sana bersama lima perempuan yang semuanya memakai cadar. Tapi tak lama kemudian lima orang bercadar itu pergi dan Lian ditinggalkan seorang diri. Dia bingung dan berputar-putar di sekitar Masjid.
Saat ditanya Satpam Masjid, Lian tidak tahu siapa namanya. Dia terlihat berpikir tapi gagal menemukan namanya sendiri. Lian mengaku ingin pulang ke rumah tapi tidak tahu alamatnya. "Dia hanya ingat bentuk rumahnya, dekat gedung tinggi, ada taman, seragam warna biru, ayunan, dan pos sekuriti," katanya.
Lantaran bingung dan sudah malam, Lian kemudian diinapkan di Masjid. Sabtu pagi, kejadian ini dilaporkan kepada Babinkamtimas Polsek Cisarua dan Lian lalu dibawa ke kantor polsek.
Dalam perjalanan ketika dibawa ke Polsek Cisarua, Lian mengaku ingin berjihad dan terus asyik membaca dua buku berjudul "Mutiara Qur'an" dan "Hadist, Hakekat Agama dalam Kehidupan Manusia".
Ketika ditanya polisi di Polsek Cisarua, dia tidak mengenal siapa dirinya, siapa keluarganya, dan apalagi tempat tinggalnya.
Petugas polisi di tempat itu berjuang keras mengorek keterangan dari wanita ini sebab dia tidak terlihat seperti orang tak waras. Petugas lalu memberinya secarik kertas dan pulpen. Lian menulis nomor telepon di kertas itu. Dan hanya nomer telepon itu yang ditulis pegawai bagian tata usaha, Direktorat Bandar Udara, Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan itu.
Polisi lalu menghubungi nomor itu, yang kemudian diketahui sebagai nomor handphone Teguh, suami Lian sendiri. Dari situlah polisi kemudian mengetahui identitas wanita yang terkesan linglung ini.
Baru pada pukul 22.30 WIB, keluarga Lian datang ke Polsek Cisarua. Saat ditanya oleh Teguh suaminya, Lian mengaku tidak mengenalnya. Bahkan namanya sendiri juga tidak ingat. "Saya bukan Lian tapi Maryam," ujar Iwan menirukan. Sejumlah anggota keluarga juga datang untuk mengingatkan Lian. Tapi usaha itu gagal.
Laporan: Ayatullah Humaeni| Bogor
Umat Islam di Amerika Serikat Bakal Rayakan Idul Fitri Rabu 10 April 2024
Umat Islam di Amerika Serikat (AS) juga telah menetapkan Hari raya Idul Fitri tanggal 1 syawal 1445 H jatuh pada hari rabu besok 10 April 2024.
