- VIVAnews/ Muhamad Solihin
VIVAnews - Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo meninjau langsung lokasi penutupan sebagian ruas jalan terkait pembangunan fondasi jalan layang non tol atau fly over Casablanca.
Dalam kesempatan ini Fauzi menegaskan kembali kepada masyarakat bahwa penutupan jalan tersebut hanya dilakukan pada jalan samping fly over Sudirman arah jalan Satrio.
"Jalan Satrio tidak ditutup semua yang ditutup itu hanya tikungan dari Jalan Jenderal Sudirman masuk ke Jalan Satrio karena kita butuh ruang ini untuk pemasangan tiang pancang sebesar 80 sentimeter yang letak titiknya di badan jalan ini," kata Fauzi saat meninjau langsung di lokasi Jalan Sudirman, Jakarta, Selasa, 12 April 2011 pagi.
Foke, sapaan akrabnya mengaku ingin meluruskan berita yang selama ini dinilai kurang tepat terkait penutupan jalan ini. Penutupan ruas jalan Sudirman arah jalan Satrio ini akan memakan waktu selama kurang lebih tiga bulan, namun Foke berharap waktu pengerjaan bisa dipercepat agar kemacetan lalu lintas di kawasan tersebut tak berlarut-larut.
"Saya ingin meluruskan berita yang sedikit kurang tepat karena dalam sosial media, Jalan Satrio ini seakan akan kita tutup full. Kalau bisa lebih cepat akan dipercepat tapi jadwalnya tiga bulan begitu selesai kita akan buka sehingga dari Sudirman bisa masuk lagi," jelasnya.
Selain itu, mantan Wakil Gubernur era Sutiyoso ini pun menerangkan nantinya akan ada perubahan arus di tikungan samping fly over Sudirman, karena akan ada tiang fly over Casablanca setinggi 18 meter ditengah-tengah belokan. "Tapi itu tidak akan mengganggu arus lalu lintas," tegasnya.
Foke, yang dalam peninjauan itu didampingi Kepala Dinas Perhubungan DKI Udar Pristono dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Ery Basworo pun mengumumkan delapan jalur alternatif yang dapat ditempuh pengguna jalan selama penutupan ruas jalan dilakukan.
Delapan jalur alternatif yang dapat digunakan adalah sebagai berikut. Pertama, kendaraan dari arah utara Monas menuju Casablanca-Kampung Melayu, meliputi Jl. Merdeka Barat - Bundaran Air Mancur - TL. Kebon Sirih belok kiri – Jl. Kebon Sirih - Tugu Tani - Jl. Menteng Raya - Taman Suropati - Jl. Imam Bonjol - Jl. Rasuna Said – dan seterusnya.
Kedua, Jl. Merdeka Barat - Bundaran Air Mancur - Jl. MH.Thamrin - TL. Sarinah belok kiri - Jl. Wahid Hasyim – TL Cemara belok kanan - TL. Yusuf Adiwinata – TL. Cokroaminoto - Jl. Rasuna Said – dan seterusnya.
Ketiga, Jl. Merdeka Barat - Bund Air Mancur - Jl. MH.Thamrin – Bundaran HI - Jl. Imam Bonjol- Taman Suropati - Jl. Rasuna Said – dan seterusnya.
Keempat, Jl. Merdeka Barat - Bundaran Air Mancur - Jl. MH.Thamrin - Bundaran HI - Jl. Jend Sudirman - Jl. Blora - Jl. Latuhahari - Jl. Cimahi - Jl. Cianjur - Jl. Rasuna Said - Jl. DR. Satrio – dan seterusnya.
Kelima, Jl. Merdeka Barat - Bundaran Air Mancur - Jl. MH.Thamrin - Bundaran HI - Jl. Jend Sudirman - Dukuh Atas belok kiri - depan Hotel Shangrila – TL. Karet belok kiri – Fly Over Sudirman- Jl. DR. Satrio - dan seterusnya.
Keenam, Jl. MH. Thamrin – Jl. Jend Sudirman - Semanggi (memutar) - Jl. Jend Sudirman (arah utara) – Benhil – Gd. Dharmala belok kiri – memutar samping Hotel Le Meredian – Fly Over Sudirman – Jl. DR. Satrio – dan seterusnya.
Ketujuh, Jl. Merdeka Barat – Bundaran Air Mancur – Jl. Budi Kemuliaan – Jl. Abdul Muis – Jl. KH. Mas Mansyur - Fly Over Sudirman - Jl. DR. Satrio - dan seterusnya.
Kedelapan, Jl. MH.Thamrin - Bundaran HI - Jl. Jend Sudirman - Dukuh Atas belok kiri – Jl. Setia budi tengah – Jl. Galunggung memutar – Jl. Halimun – Jl. Rasuna Said - dan seterusnya. (umi)
Geger Seorang Wanita Dilarang Naik Kendaraan Online Gegara Bernama Ini
Seorang wanita mengalami larangan menggunakan layanan Uber hanya karena memiliki nama Swastika Chandra. Ini membuatnya terkejut. Hal ini karena sentimen terhadap NAZI.
