Untung Rugi Jalan Casablanca Ditutup

Penutupan sebagian jalur ke Casablanca
Sumber :
  • VIVAnews/ Muhamad Solihin

VIVAnews - Penutupan Jalan Casablanca yang dilakukan Selasa kemarin ternyata berimbas kepada para pedagang yang ada di dalam pusat perbelanjaan Ambasador. Namun di sisi lain, menambah keuntungan bagi tukang ojek yang beroperasi di kawasan tersebut.

Salah satu tukang ojek, Rismawan (35), mengaku sejak ditutupnya akses dari Jalan Jend. Sudirman menuju Jalan Dr. Satrio, Jakarta Selatan membuat omsetnya meningkat dari sebelumnya.

Bahkan, pria yang sehari-hari mangkal di kawasan Karet Pedurenan itu bisa meraup keuntungan Rp50-100 ribu per hari. "Tadi pagi saja, saya kebanjiran pelanggan, karena mereka takut terlambat ke kantor yang umumnya berada di kawasan Mega Kuningan," ujarnya saat berbincang dengan VIVAnews.com, Rabu 13 April 2011.

Menurutnya, para penumpang yang menggunakan jasanya itu biasanya dari Jalan Jenderal Sudirman menunju ke Prof. Dr. Satrio. "Karena ada penutupan jalan dan malas menunggu angkutan umum, mereka lebih milih naik ojek. Lebih cepat sampai dan tidak terlalu kena macet," ujar Rismawan.

Namun di sisi lain, pembangunan jalan layang non tol itu berdampak lain bagi pedagang di Mal Ambasador. Aceng (32) mengatakan bahwa selama pembangunan jalan itu omsetnya menurun drastis.

Terungkap Suvenir Pernikahan Rizky Febian dan Mahalini, Siapkan Ribuan Barang Mewah

Biasanya, sehari dia bisa meraup uang sekitar Rp5-6 juta, tetapi sejak pembangunan berlansung paling besar hanya bisa menghasilkan sekitar Rp2 juta per hari. "Kami juga bingung, sejak pembangunan pengunjung berkurang," kata lelaki penjual sepatu tersebut.

Menurut Aceng, saat ini, banyak pengunjung yang malas untuk berkunjung ke pusat belanja atau mal karena akses untuk masuk juga cukup sulit dijangkau. "Kalau mau masuk mal saja sudah makan waktu satu jam, lebih baik para pengunjung memilih pulang," ujarnya.

Dia mengharapkan, pembangunan jalan layang tersebut cepat selesai sehingga iklim ekonomi di tempatnya kembali normal. Selain itu, pihaknya juga mengharapkan pengelola mal bisa memancing pengunjung dengan mengadakan acara sehingga bisa membuat mal kembali ramai.

Sementara, Rismawati (26), salah satu pengunjung, mengatakan akses ke mal tersebut cukup sulit. Bahkan, dirinya dari Kampung Melayu harus menempuh waktu selama dua jam dengan mobil pribadi. "Kalau tidak ada keperluan mungkin saya malas belanja di sini," ujarnya.

Kata Shin Tae-yong Usai Justin Hubner Tak Diizinkan Cerezo Osaka Gabung Timnas Indonesia U-23

Menurutnya, selain akses yang cukup sulit, ia juga mengaku putaran untuk ke pusat perbelanjaan tersebut juga cukup jauh sehingga semakin mempersulit dirinya untuk masuk ke dalam mal. Dia mengharapkan, setelah pembangunan ini selesai semuanya kembali normal.

Sementara itu, Ketua Harian Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Tutum Rahanta, mengatakan, penutupan sebagian jalan Casablanca tentunya merugikan para pengusaha ritel. Namun, bukan hanya pengusaha melainkan para pengguna jalan juga akan dirugikan dengan penutupan tersebut. "Kalau ritel jelas dirugikan, karena akan banyak masyarakat yang malas untuk lewat jalan tersebut," katanya saat dihubungi VIVAnews.com.

Dia menambahkan, mestinya pemerintah sudah bisa mempredikisi atau membuat jalan-jalan khusus yang memungkinkan masyarakat bisa melewati jalur tersebut. Sehingga, tidak banyak pihak yang dirugikan.

Sebab, kata Tutum, sejak pembangunan jalan layang tersebut dilakukan banyak usaha yang dirugikan akibat macet dan lainnya. "Kalau dulu mungkin bisa lewat dan mampir ke mal yang ada di sana, tapi sekarang masyarakat akan mencari jalan lain."

2 Pembunuh Sadis Kakek Renta di Garut Ditangkap, Apa Motifnya?
Ilustrasi oknum polisi.

Sadis! Polisi di Bulukumba Tega Aniaya Siswi SMA hingga Patah Tulang dan Rahang Bengkak

Anggota polisi berinisial Briptu AD itu sudah diamankan dan tengah jalani pemeriksaan oleh divisi Propam.

img_title
VIVA.co.id
9 Mei 2024