- VIVAnews.com
VIVAnews - Markas Besar Polri meyakini ada kaitan bom buku yang meneror Jakarta pada pertengahan Maret lalu dengan temuan bom Serpong yang berjumlah lebih dari 50 kilogram itu. Keyakinan polisi itu berawal dari penangkapan kurir bom buku.
"Iya kami mulai dari olah TKP (Tempat Kejadian Perkara), informasi dari kurir," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Markas Besar Polri, Komisaris Besar Polisi Boy Rafli Amar, di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin 25 April 2011.
Penggalian informasi dari kurir bom buku itu berujung pada penangkapan 20 tersangka. Para tersangka ini juga merupakan orang-orang yang terkait temuan bom di Serpong pada Kamis 21 April lalu.
Polri juga menduga ada kemiripan dari kegiatan-kegiatan teror bom saat ini dengan yang sudah terjadi sebelumnya. "Dapat dikatakan tokoh-tokoh utama sudah ditangkap. Kami terus berupaya menggali lebih jauh lagi keterlibatan pihak-pihak lain," kata Boy.
Hingga kini, polisi masih memeriksa sejumlah saksi dan para tersangka atas kasus bom Serpong dan bom buku. Saat bom buku meledak di Utan Kayu, Jakarta Timur, petugas polisi mengalami luka parah. Tangannya harus diamputasi setengah lengan.
Sedangkan dalam temuan bom Serpong kemarin, polisi yakin target peneror adalah para jemaat Jumat Agung dan Paskah. Petugas di lapangan menyebut ada sembilan paket bom yang beratnya bervariasi. Dari mulai 10 sampai 15 kilogram. Tetapi, berapa sebenarnya jumlah paket dan berat bom di Serpong? "Ini kami masih pelajari," kata Boy. (adi)
Aksi Pelemparan Batu Warnai Pembongkaran Pasar Kutabumi Tangerang
Aksi pelemparan batu mewarnai proses pembongkaran bangunan pasar dalam revitalisasi Pasar Kutabumi, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Kamis, 18 April 2024.
