Sejak Ditinggalkan, Warga Jaga Rumah IF

Lokasi penemuan bom yang tidak jauh dari Gereja Christ Cathedral, Serpong
Sumber :
  • VIVAnews/ Harwanto Bimo Pratomo

VIVAnews - Warga yang berada di lingkungan rumah keluarga IF, kamerawan Global TV yang tersangkut kasus teror bom, menjaga di rumah itu. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya orang yang memanfatkan situasi.

"Saya sering kontrol rumahnya bersama warga. Kami keliling agar tidak dimanfaatkan orang iseng," ujar Widiyono, ketua RT setempat, Senin 25 April 2011.

Dijelaskan Widiyono, hingga kini tidak ada pengeledahan yang dilakukan polisi di rumah IF. Keluarga diketahui mengungsi setelah IF ditangkap. Tidak ada yang tahu pasti kemana mereka pergi.  "Tidak tahu kemana perginya, sejak hari Jumat sampai sekarang belum ada komunikasi dengan keluarga," ujarnya.

Keterlibatan IF dalam kasus teror bom juga ikut membuat kaget tetangga yang ada di lingkungan RT 9 RW 2, tempat kamarewan Global TV itu tinggal. Hampir seluruh dari mereka mengaku tidak percaya dengan kerlibatan bapak tiga anak itu dalam kasus teror.

Keperibadian IF yang baik dan tidak memperlihatkan perilaku aneh menjadi salah satu alasan kenapa warga merasa kaget dan tidak percaya. Tetangga tahu keterlibatan IF dari media.  "Bukan saya saja yang kaget, tetangga juga kaget. Kami tidak percaya karena tidak ada kegiatan menyimpang yang dilakukannya," ujar Widiyono lagi.

Mabes Polri telah menetapkan IF sebagai tersangka terkait aksi teror itu. Dia dituduh diminta melakukan peliputan aksi bom yang akan diledakkan pada perayaan Paskah, Jumat 22 April.

Lantas, bagaimana IF itu terlibat jaringan teroris? Menurut Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri, Komisaris Besar Boy Rafli Amar, IF direkrut oleh pimpinan jaringan berinama Pepi Fernando. Mereka pernah dua kali melakukan pertemuan.

Boy mengatakan IF bertemu P sebelum peristiwa bom buku marak pada Maret yang lalu. IF, kata Boy, diberikan informasi tentang aksi bom dan diminta meliput oleh Pepi. "IF dan P sifatnya menyampaikan, informasi yang disampaikan akan ada aksi teror terutama pada hari Jumat, ditawarkan pada IF, informasi ini sifatnya peliputan," kata Boy.

Menurut Boy, keterlibatan IF sendiri mulai tercium sebelum terjadinya teror bom buku tersebut. "Sejak bom buku. Sebelumnya, belum pernah dijadikan DPO oleh Densus 88," kata dia.

IF juga tidak pernah berhubungan dengan jaringan ini. Artinya dia bukan anggota jaringan. Dia hanya berhubungan dengan Pepi Fernando. Keterlibatan IF hanya semenjak kasus bom buku itu marak.

Itu sebabnya, lanjut Boy, IF masih mungkin bebas jika dalam pemeriksaan polisi dia memang tidak terlibat. "Apakah IF melanggar undang-undang terorisme, tunggu 7x24 jam," kata Boy.

Hingga kini masih menyelidiki hubungan antara jaringan yang diduga dipimpin Pepi ini,  dengan kelompok teroris yang sudah lama beroperasi di Indonesia. (adi)

5 Negara Tanpa Malam, Matahari Hampir Tidak Pernah Terbenam
Pemeriksaan Firli Bahuri di Bareskrim Polri

Eks Ajudan SYL Ungkap Firli Minta Uang Rp50 Miliar, Apa Kabar Berkas Kasus Pemerasan di Polri?

Berkas kasus dugaan pemerasan dengan tersangka mantan Ketua KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi), Firli Bahuri hingga kini belum ada kejelasan. Bagaimana kabarnya? Kepala S

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024