Polisi Belum Pastikan Lian Korban NII

Bendera NII ( Negara Islam Indonesia )
Sumber :

VIVAnews - Penyidik Polda Metro Jaya sudah mengirimkan tim psikolog dari Rumah Sakit Kramat Jati untuk melakukan pemeriksaan terhadap Laila Febriani alias Lian yang diduga menjadi korban cuci otak.

Tim Pengawal Anies Pamitan usai Pilpres 2024 Berakhir

"Sudah ada tim yang memeriksa sekitar dua hari lalu, mereka adalah tim dari RS Kramat Jati," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Baharudin Djafar di Jakarta, Rabu 27 April 2011.

Namun, hasilnya masih belum keluar karena masih harus didalami. Nantinya, hasil ini juga menjadi salah satu rekomendasi pihaknya untuk melakukan penyidikan terkait hilangnya Lian. Selain itu, keluarga Lian juga sudah melakukan koordinasi dengan kepolisian. "Kami sudah ada komunikasi dengan keluarga, pihak keluarga juga sangat terbuka dalam kasus ini," tuturnya.

Perasaan Shin Tae-yong Usai Timnas Indonesia U-23 Singkirkan Korea Selatan

Menurutnya, kondisi Lian juga mulai berangsur pulih tetapi, belum sepenuhnya sadar. Terkait dugaan adanya keterlibatan Negara Islam Indonesia (NII), pihaknya tentu masih harus melakukan penyidikan lebih dalam lagi.

Seperti diketahui, Lian dinyatakan hilang sejak 7 April lalu. Petugas Kepolisian Sektor (Polsek) Cisarua, Kota Bogor, Jawa Barat, kemudian menemukan Lian berdasarkan informasi warga di Masjid At-Taawun, Puncak, Bogor. Saat ditemukan, Lian dalam kondisi hilang ingatan, serta tidak punya identitas diri, dan tidak ingat pada keluarga maupun anak dan suaminya. Lian yang meninggalkan rumah dengan mengenakan seragam Kemenhub, berubah penampilan dengan menggunakan pakaian gamis dan penutup muka (cadar).

Bahkan Lian selalu berbicara soal kehidupan surga dan dosa, seperti orang yang sudah terkena doktrin sesuatu. Setelah berupaya maksimal berkomunikasi dengan korban selama 10 jam, petugas Polsek Cisarua mendapatkan nomor kontak suami korban bernama Teguh yang ditulis Lian di atas kertas. Anggota kepolisian menghubungi keluarga korban dan menginformasikan keberadaan Lian di Markas Polsek Cisarua. Akhirnya keluarga menemui dan membawa pulang Lian. Ada dugaan, Lian diculik dan dicuci otaknya oleh jaringan NII.

Sementara, Polda Metro Jaya sudah melakukan pemetaan terhadap lokasi-lokasi basis NII yang berada di wilayah hukum Polda Metro Jaya.  Kepala Biro  Operasional Polda Metro Jaya Kombes Pol Sujarno mengatakan, pemetaan dari intelejen sudah menemukan beberapa titik yang diduga kuat menjadi basis-basis NII. Seluruhnya, berada di wilayah hukum Polda Metro Jaya. "Kita sudah mapping, tapi saya belum bisa sebutkan satu persatu. Di beberapa wilayah yang ada seperti di Jakarta, Tangerang dan bekasi," tuturnya.

Sujarno menjelaskan, pemetaan dan pemantauan tersebut dilakukan oleh intelkam Polda Metro Jaya. "Jadi itu adalah tempat-tempat konsentrasi, ada belasan dan dipantau oleh Intel. Kita tidak tahu apa aktivitas, karena tidak menonjol. Kalau ada praktek penipuan, kita tidak tahu karena baru tahu setelah korban ada yang lapor," jelasnya.

Lebih lanjut, tempat-tempat yang dipantau berbentuk rumah biasa. Bukan Masjid atau Mushola hanya rumah biasa saja dan aktivitasnya tidak terlihat. Pihaknya berharap, korban-korban jaringan ini bisa segera melapor. (umi)

Christian Bautista Bakal Tampil di Konser Westlife: The Hits Tour 2024
Film Badarawuhi di Desa Penari

Film Badarawuhi di Desa Penari Bakal Tayang di 28 Negara Bagian AS

Kabar membanggakan datang dari dunia perfilman Tanah Air. Film produksi MD Pictures berjudul Badarawuhi di Desa Penari akan segera tayang di Amerika Serikat.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024