Polisi Waspadai Ormas Disusupi NII

Bendera NII ( Negara Islam Indonesia )
Sumber :
  • picasaweb.google.com

VIVAnews - Kepolisian Daerah Metro Jaya terus melakukan pengawasan dan mendeteksi keberadaan kelompok Negara Islam Indonesia (NII). Sejumlah organisasi masyarakat ditenggarai juga telah disusupi NII, untuk mencapai tujuan mereka.

"Kalau ada dugaan ke sana, tentunya kita akan telusuri," ujar Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Baharudin Djafar, Senin 2 Mei 2011.

Karenanya, organisasi massa diimbau untuk melakukan sterilisasi dan pengetatan keanggotaan mereka agar tidak disusupi. "Dengan motif agama, kader NII dengan mudah melakukan perekrutan," ujarnya.

Berdasarkan data Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya, tercatat selama bulan Januari hingga Maret 2011, ada 33 laporan orang hilang. Dua kasus sudah dikeluarkan surat penghentian proses penyidikan (SP3).

"Paling banyak wanita dan usia antara 20-35 tahun. Tapi dari laporan itu belum ditemukan adanya indikasi korban cuci otak yang dilakukan organisasi NII," ujarnya.

Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Sutarman mengatakan, Negara Islam Indonesia (NII)  akan mengunakan segala cara untuk melakukan perekrutan dan menyebarkan idelologinya. NII dinilai akan melirik organisasi yang memiliki massa banyak sehingga mempermudah pengembangan ideologi mereka.

Lebih lanjut, Mantan Kapolda Jabar ini menjelaskan bahwa metode NII yang biasa dilakukan adalah dengan mendirikan tempat dan organisasi tertentu dengan nama lain dan melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat menarik minat masyarakat.

"Kegiatan yang menarik minat masyarakat menjadi salah satu modus penyebaran ideologi NII," jelasnya.

Selain berkoordinasi dengan sejumlah ormas-ormas, jajarannya juga telah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan di setiap wilayah hukum Polda Metro Jaya.

Sejumlah informasi untuk mengenali perilaku siswa yang diajak, direkrut atau bahkan telah dicuci otaknya telah diberikan kepada para insan pendidikan.

"Perilaku siswa yang tiba-tiba berbeda, tidak menghormati orang tua, perubahan uang saku secara mendadak, dan mulai jarang pulang ke rumah harus mulai diantisipasi guru dan orang tua murid," kata dia.

Meski kewaspadaan harus ditingkatkan, Sutarman mengakui jeratan hukum kepada pihak yang diduga anggota NII masih berdasarkan pelanggaran pidana atau KUHP. Pasalnya, aktivitas mereka masih sebatas penipuan dan belum mengarah kepada kegiatan makar.

Terlebih, warga yang diduga telah dicuci otaknya dan menjadi anggota NII tidak mengetahui di mana asal dan lokasi tempat kelompok mereka bermukim.

Mobil SUV Chery Omoda 7 Tak Lama Lagi Meluncur, Ini Bocoran Spesifikasinya

"Pengkaderannya terputus dan tidak diketahui asal dari kelompok mana dan lokasi. Ini menjadi kesulitan dan keterbatasan petugas. Mudahan mudahan kita bisa telusuri dan menemukan jaringan mereka," pungkasnya. (eh)

Bank Mandiri menempati posisi pertama Top Companies 2024 di Indonesia

Bank Mandiri Kembali Raih Peringkat Satu Top Companies 2024 versi LinkedIn

Bank Mandiri menempati posisi pertama Top Companies 2024 Indonesia versi LinkedIn. Top Companies yang dirilis LinkedIn kali ketiga ini menyoroti 15 tempat kerja terbaik.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024