Korban Bersyukur Bisa Lepas dari NII

Bendera NII ( Negara Islam Indonesia )
Sumber :

VIVAnews - Lisa, sebut saja namanya demikian. Dia menjadi korban Negara Islam Indonesia (NII). Uang Lisa kini telah habis. Namun dia bersyukur karena telah bebas dari NII.

Terpopuler: Sakit yang Diidap Parto sampai Syifa Hadju Pernah Diperingatkan oleh Raffi Ahmad

Kata dia, perekrutan anggota NII dilakukan dengan cara mencuci otak calonnya. Biasanya, mereka yang diincar adalah para mahasiswa baru yang masih semangat untuk mencari sesuatu yang baru.

Lisa mengaku terjerumus masuk menjadi anggota NII pada semester awal kuliah. "Mungkin juga pada saat itu pemahaman saya soal agama sangat kurang,” kata Lisa, mantan anggota NII saat berbincang dengan VIVAnews.com, Rabu, 4 Mei 2011.

Rizky Nazar Angkat Bicara Soal Dugaan Selingkuh, Beberkan Hal Ini

Cerita Lisa, awal perekrutan dia diajak untuk membedah Al-Quran. Pada fase itulah otak Lisa dicuci, diisi paham NII. “Saya diberitahu perbedaan negara Islam dan Indonesia. Karena Indonesia dasarnya Pancasila, maka dikatakan negara kafir. Dan kalau beribadah di Indonesia, maka termasuk orang kafir,” kata Lisa yang berprofesi sebagai guru itu.

Lisa yang menjadi anggota NII selama lima tahun itu kemudian dibaiat. “Saat dibaiat, saya disuruh membaca proklamasi Negara Islam Indonesia, yang ditandatangani Kartosoewiryo. Dibilangnya, ini lebih lengkap karena diawali dengan Bismillah,” ungkapnya.

Followers TikToker Gali Loss Melejit Buntut Konten Hewan Ngaji, Polisi: Dia Tak Berpikir Panjang

Selama menjadi anggota NII, aktivitas Lisa hanya melakukan penggalangan dana. Setiap bulannya, dia harus menyetor Rp55 ribu. Untuk uang tabungan Rp10 ribu, dan saat Ramadan juga harus membayar zakat fitrah Rp60ribu. “Semua ibadah dinilai dengan uang,” tambahnya.

“Uangnya untuk pembangunan Pesantren Al Zaytun, mega proyek mereka,” katanya lagi.

Lisa melanjutkan, saat dirinya terbebas dari NII pada tahun 2000. “Saya habis-habisan, uang saya terkuras,” ujarnya. “Saya sempat juga minta uang sama orangtua,” tambahnya. Beruntung saat itu Lisa bekerja sambilan.

Sebenarnya, kata Lisa, banyak anggota NII yang ditangkap aparat kepolisian. Mereka ditangkap atas laporan orangtua teman Lisa yang sama-sama menjadi korban NII. "Yang jadi pertanyaan, setiap ada yang ditangkap, pasti langsung dilepas lagi, tanpa diproses apapun,” terangnya. (adi)

 

 

 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya