VIVAnews - Rahmat Sulistyo alias Icha tersangka kasus pemalsuan identitas akan dituntut oleh empat jaksa senior di Kejaksaan Negeri Bekasi. Mereka akan memproses berkas Icha sebelum dilimpahkan ke pengadilan dalam waktu 20 hari.
Empat jaksa senior itu adalah Kepala seksi pidana umum Dudi Mulyakusumah, Kepala seksi perdata dan penuntutan Ely Rahmawati, Kepala Seksi Intelijen M Husein Atmadja, dan Jaksa fungsionaris Indra Zulkarnaen.
Meski Jaksa Penuntut Umum (JPU) merupakan jaksa senior, namun Kepala seksi pidana umum Kejaksaan Negeri Bekasi yang juga ketua tim JPU, Dudi Mulyakusumah menyatakan kasus itu kecil. "Ini kriminal biasa, tapi kasusnya unik," kata Dudi di Kejaksaan Negeri Bekasi, Selasa 10 Mei 2011.
Setelah kasus beserta tersangka dan barang-buktinya dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Bekasi, maka kasus itu dianggap lengkap tanpa ada revisi. "Selama ini polsek Jatiasih terus melakukan kordinasi, selama proses pembuatan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) dilakukan," ujarnya.
Kejaksaan Negeri Bekasi mempunyai waktu selama 20 hari melakukan pemeriksaan untuk penyusunan dakwaan terhadap tersangka sebelum kasusnya disidangkan di Pengadilan Negeri Bekasi. "Setelah Icha ditahan di Rutan Bulak Kapal, saat ini dia berada dibawah tanggung jawab kita," pungkasnya.
Selama menjalani pemeriksaan di Kejaksaan Negeri Bekasi, setelah kasusnya P21, Icha didampingi oleh seorang pengacara dari Peradi Bekasi, Naupal Al-Rasyid.
Seperti diketahui, dengan berpura-pura menjadi wanita, Icha menikah dengan Umar. Perkenalan Icha dan Umar bermula dari situs jejaring sosial Facebook. Umar tertarik dengan Icha setelah melihat wajah Icha yang terlihat cantik dengan bandana biru dalam akun bernama Anastasya Oktaviany.
Dalam akun Facebook tersebut, Icha mengaku berprofesi sebagai pramugari. Bahkan Icha pernah menulis status yang menyebutkan dirinya menjadi kru pesawat yang akan ditumpangi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Umar tertarik saat melihat paras Icha dalam foto akun Facebooknya yang putih. Perkenalan berlanjut hingga keduanya menikah secara resmi di KUA Jatiasih pada September 2010 silam.
Warga Bekasi, tempat di mana Umar tinggal, melihat kejanggalan pada sosok Icha. Warga yang penasaran kemudian menggerebeknya dan menelanjanginya. Saat itu, terbongkarlah kedok Icha sesungguhnya. Icha kemudian digiring ke Mapolsek Jatiasih dan diperkarakan. Ia dijerat dengan Pasal 263 KUHP tentang pemalsuan akta.(eh)
(Laporan: Erik Hamzah, Bekasi)
Nasib 2 Debt Collector Ambil Paksa Mobil Polisi, Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional
Berita tentang nasib dua debt collector yang hendak mengambil paksa mobil Aiptu Fandri di parkiran salah satu pusat perbelanjaan di Kota Palembang jadi yang terpopuler.
