Sebelum Hilang Riska Minta Uang dan Perhiasan

Bendera NII ( Negara Islam Indonesia )
Sumber :

VIVAnews - Kasus orangtua kehilangan anaknya kian bermunculan. Kali ini dialami pasangan Cholil Anwar dan Maryati. Warga Perumahan Jatimulya, Jalan Melati Ujung  IV Blok  J Nomor 437 Jatimulya Kecamatan Tambun Selatan Kabupaten Bekasi itu kehilangan anak perempuan mereka, Riska
Julian (25).

3 Fakta Menarik Serial The Perfect Strangers, Maxime Bouttier dan Beby Tsabina Gemas Banget!

Riska sudah enam bulan tidak pulang ke rumah. Sebelum menghilang, dia sempat meminta uang dan perhiasan kepada orang tuanya. Orangtua khawatirkan anaknya masuk jaringan Negara Islam Indonesia (NII). Keluarga pun melaporkan hal tersebut ke Polsek Tambun Kabupaten Bekasi. 

Sejak Riska menghilang  enam bulan lalu, Cholil dan Maryati, hanya bisa menangis menunggu kepulangan anaknya.  Ayah Riska, Cholil Anwar mengungkapkan tiga hari setelah lebaran tahun lalu, anaknya sempat menghubungi lewat telepon, tapi tidak memberitahukan  keberadaannya ada di mana.  “Aneh saja, kok tiba-tiba dia menutup telepon, habis ngucapin Selamat Hari Raya Idul Fitri," kata Cholil kepada VIVAnews.com.

Sedangkan menurut keterangan  Maryati, ibu korban, anaknya sempat meminta uang Rp 1,5 juta dan cincin emas seberat 2 gram. “Dia tidak memberikan alasan untuk apa uang dan perhiasan itu,” jelasnya. 

Maryati berharap, anaknya dapat kembali berkumpul  bersama keluarga. Karena, Riska hilang hampir setengah tahun. “Pulang nak, ibu kangen. Kamu sekarang ada dimana,” ungkap Maryati sambil  menahan tangis.

Kemenangan Prabowo-Gibran Diharap Jadi Peluang Kembangkan Ekonomi Berbasis Laut

Maryati membeberkan, ciri-ciri Riska Juliana antara lain tinggi  150 cm, berat badan 50 kg, warna kulit putih, rambut hitam, alis tebal, bentuk muka oval dan memiliki tahi lalat di bawah bibir. Dia berharap apabila ada yang
melihat anak perempuan dengan ciri-ciri seperti itu agar menghubunginya.

Kasus hilangnya Riska menambah daftar laporan kehilangan. Berdasarkan data Polda Metro Jaya, setidaknya, dalam satu bulan terakhir, polisi menerima lima laporan orang hilang. Selain Laila Febriani alias Lian, kemudian Melinda, ada juga laporan orang hilang lagi atas nama AP, R dan C.

Para pelapornya khawatir mereka sengaja meninggalkan rumah karena terlibat dalam jaringan NII. Bulan ini, polisi menerima laporan  yang disampaikan  Sarifah, warga Pamulang. Sarifah khawatir putrinya yang berinisial R dan anak menantunya yang berinisial C, terjerat kelompok NII.

Sementara laporan lain dibuat Laili Hanum, warga Kalideres, Jakarta Barat. Dia kehilangan putranya berinisial AP. Sejak tiga bulan lalu dari tempat kuliahnya di kawasan Jakarta Selatan. Laporan terakhir atas nama Nurdin Damer yang kehilangan anak berinisial LL sejak 2009. 

Berkaitan dengan penyebaran NII yang meresahkan masyarakat, Polisi menyatakan siap memberikan bantuan kepada masyarakat dan semua lembaga yang memintanya. "Lembaga mana saja yang meminta bantuan, universitas atau apa pun, kami siap memberikan pelayanan dan pengayoman," ujar Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Baharudin Djafar. (eh)

EVOS dan Pop Mie Rayakan 6 Tahun Kolaborasi, Perkuat Komitmen untuk Majukan Esport Indonesia

Laporan: Erik Hamzah | Bekasi

TImnas Indonesia U-23

Pemain Korea Selatan Puji Timnas Indonesia U-23

Timnas Indonesia U-23 dan Korea Selatan akan berhadapan di babak perempat final Piala Asia U-23 2024. Jelang laga itu, pemain Korea Selatan memberikan pujian.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024