Truk Dibatasi, 9.000 Anggota Organda Mogok

Tol dalam kota di kawasan Tomang, Jakarta
Sumber :
  • Antara/ Paramayuda

VIVAnews - Sebagai bentuk protes terhadap kebijakan pembatasan angkutan berat, sekitar 9.000 anggota Organisasi Angkutan Darat (Organda) DKI Jakarta mengancam akan melakukan aksi mogok massal dan berhenti operasi.

Unjuk rasa akan digelar pada 20 Mei 2011 mendatang. Mereka akan menghentikan operasi sekitar 16 ribu armada angkutan berat. Termasuk, tidak akan melakukan aktivitas bongkar muat barang di Pelabuhan Tanjung Priok.

Ketua Organda DKI Jakarta, Soedirman, mengatakan, terkait dengan rencana aksi mogok massal ini, dia tidak akan mengkoordinasikannya dengan Dinas Perhubungan DKI Jakarta maupun pihak terkait lainnya seperti polisi.

"Kalau kebijakan ini tidak dipertimbangkan atau dikaji ulang, 20 Mei kami mau mogok. Tahap awal di Pelabuhan Tanjung Priok, tidak ada trailer yang keluar-masuk dan aktivitas bongkar muat kontainer," ujar Soedirman.

Surat edaran kepada kurang lebih 9.000 anggota Organda DKI Jakarta terkait rencana aksi ini telah disebarkan. Aksi ini juga mendapat dukungan dari pengurus Koperasi Wahana Kalpika (KWK), Organda Jawa Barat, dan Organda Banten.

"Ini sebagai bentuk solidaritas dari pengurus KWK dan Organda provinsi tetangga karena secara tidak langsung kebijakan pembatasan truk ini juga berdampak pada aktivitas bisnis mereka," ungkapnya.

Dijelaskannya, aksi ini akan hingga waktu yang tidak ditentukan, sampai kebijakan pembatasan kendaraan truk angkutan berat dan kontainer dikaji ulang.

Dalam hal ini, tambah dia, pihak yang paling dirugikan adalah para pengusaha dan pabrikan yang banyak menggunakan jasa persewaan angkutan berat dan kontainer dalam aktivitas distribusi barang dari dan menuju pelabuhan.

“Pengaturan waktu saja, karena kami ini kerja 24 jam. Masak harus dipangkas hanya tujuh jam? Padahal Intruksi Presiden mengatakan operasional pelabuhan harus selama 24 jam penuh," tegasnya.

Di luar rencana aksi mogok ini, banyak pihak menyambut baik kebijakan pembatasan kendaraan berat ini. Mereka bahkan sangat berharap pembatasan akan dilanggengkan, sehingga kemacetan dapat berkurang di ruas-ruas jalan di dalam kota.

Lalu lintas di Tol Dalam Kota yang biasanya macet saat jam sibuk, dalam tiga hari ini tampak reltif lancar. Bahkan waktu tempuh dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Semanggi yang biasanya memakan waktu satu jam kini hanya 15 menit.

Di kawasan Tol Grogol hingga Slipi yang biasanya macet hingga lima kilometer, kini lumayan mengalir. Simpul kemacetan di pintu keluar Tol Dharmais yang menuju Slipi yang biasa macet parah, kini terurai. Begitu juga di pintu keluar Tol Taman Ria dari arah Grogol menuju Cawang.

Pria di Florida Todongkan Pistol ke Pegawai McDonald's Hanya Gegara Saus

Hal yang sama juga terjadi di jalur dari arah Cawang menuju Grogol. Biasanya kemacetan terjadi mulai dari kawasan Slipi hingga ke jalan layang Tomang yang menuju Tol Kebun Jeruk, tapi kini lancar.

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Royke Lumowa mengatakan, pelarangan angkutan berat akan diberlakukan hingga 10 Juni 2011 mendatang.

Seluruh truk yang akan masuk ke jalan Tol Dalam Kota akan dialihkan ke kawasan pinggiran. Truk baru dibolehkan masuk ke wilayah pusat kota mulai pukul 22.00 hingga 05.00 WIB.

Setelah dilaksanakan pengalihan kendaraan berat, kendaraan di jalan dalam kota bisa melaju cukup kencang. "Ini artinya kendaraan besar cukup menghambat laju kendaraan yang lain," katanya. (kd)

Yoon Bomi Apink Pacaran dengan Produser Rado

Yoon Bomi Apink Pacaran dengan Produser Rado Selama 7 Tahun

Yoon Bomi Apink, yang saat ini sedang mengerjakan K-drama populer Queen of Tears, menjalin hubungan lama dengan produser Black Eyed Pilseung bernama Rado selama 7 tahun.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024