- Tri Iwan Widhianto | Surabaya Post
VIVAnews - Badan Narkotika Nasional (BNN) menyesalkan perbuatan Kepala Rumah Tahanan (Karutan) Bangli, Widiawan, yang diduga membekingi peredaran narkoba di Rutan binaannya.
Kejadian ini merupakan kali kedua setelah Kalapas Nusakambangan Marwan Adli ditangkap petugas karena diduga terlibat jaringan pengedar narkoba kelas atas.
Direktur Narkotika Alami BNN, Benny Mamoto mengatakan, kejadian tersebut seharusnya menjadi peringatan agar tidak terulang karena dapat menurunkan citra rumah tahanan sendiri.
"Harus ada kontrol dari Menkumham secara intensif, ini seakan mudah terjadi. Kalau dari BNN sendiri ketika ada yang tertangkap tangan langsung ditindak," kata Benny di Jakarta, Jumat 13 Mei 2011. Menurut dia, kedua kasus tersebut menunjukkan lemahnya pengawasan.
Seperti diberitakan sebelumnya, aparat Polres Bandung membekuk Rudy Saputra Siregar pada Minggu 8 April 2011 saat membawa narkoba jenis sabu-sabu seberat 234 gram beserta alat hisap dan 28 butir ekstasi.
Rudy merupakan terpidana 11 tahun dalam kasus narkoba, dan baru menjalani masa hukuman 2 tahun. Kepada penyidik, Rudy mengatakan bahwa ia keluar atas seizin Karutan Bangli, Widiawan dengan membayar uang sejumlah Rp1 juta. Ia juga mengaku menjamu Widiawan di VVIP room nomor 16 di sebuah kelab malam ternama di kawasan Kuta.
Dari hasil pemeriksaan Kepala Bidang Pemeriksaan dan Pemasyarakatan Kantor Wilayah Hukum dan HAM Bali, I Wayan Suendra, Widiawan terbukti telah menerima uang suap dari Rudy. Tidak hanya itu, dari hasil pemeriksaan CCTV di room 16 tempat hiburan malam "Boshe" juga didapati Widiawan sedang 'fly' menghisap sabu-sabu. Ia pun kini telah dicopot dari jabatannya, dan terancam dipecat jika terbukti memfasilitasi peredaran narkoba di Rutan yang dipimpinnya. (umi)
Jangan Asal Pilih Lensa Kontak, Bisa Sebabkan 5 Masalah Serius Ini
Pakai lensa kontak dapat memberikan kenyamanan bagi para pengguna seperti lebih ringan dan jarak pandang lebih luas. Namun pemilihan lensa kontak yang salah bisa iritasi
