- VIVAnews/Tri Saputro
VIVAnews - Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Pol Sutarman mencurigai adanya keterlibatan salah satu karyawan PT Armorindo terkait perampokan uang tunai Anjungan Tunai Mandiri Bank Central Asia (ATM BCA) di Jalan Robusta, Pondok Kopi, Jakarta Timur.
"Kami sudah mencurigai adanya keterlibatan orang dalam," kata Sutarman usai menghadiri acara silaturahmi dengan Gubernur DKI Jakarta dan Pangdam Jaya di Balai Pertemuan Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu, 18 Mei 2011
Namun, kata dia, penyidik masih mengumpulkan alat bukti dan komunikasi antara pelaku dengan karyawan PT Armorindo yang diduga terlibat perampokan. PT Armorindo adalah perusahaan jasa yang mengisi uang pada beberapa ATM, termasuk ATM BCA di Jalan Robusta.
Ditambahkan Sutarman, saat ini penyidik belum menemukan indikasi adanya keterlibatan anggota kepolisian terkait perampokan uang ATM BCA. "(Pelaku) hanya mengaku saja sebagai anggota, belum ditemukan adanya keterlibatan anggota," kata jenderal polisi bintang dua itu.
Lebih lanjut, Sutarman meminta perusahaan jasa pengisian uang ATM melibatkan kepolisian mengawal saat membawa uang ATM. "Pengawalan tidak dipungut biaya, kalau masalah bisa diantisipasi dengan cepat oleh kepolisian," ujar mantan Kapolda Jawa Barat itu mengakhiri perbincangan.
Sebelumnya, komplotan penjahat merampok uang tunai saat karyawan akan mengisi ATM BCA di Apotek Tania, Jalan Robusta Raya, Pondok Kopi, Jakarta Timur, Minggu malam 15 Mei 2011.
Pelaku membawa kabur mobil berisi uang tunai sekitar Rp2,3 miliar. Polisi kemudian menemukan mobil yang dibawa oleh pelaku di sekitar Jalan Jati Bening 1 RT 2, Pondok Gede, Jakarta Timur, Minggu tengah malam.
Petugas juga menemukan seorang satpam bernama Hendrik dengan kondisi luka pada bagian kepalanya, setelah dibawa pelaku.
Awalnya pelaku membawa mobil berisi uang tunai pengisian ATM sekitar Rp2,3 miliar, namun komplotan itu, meninggalkan uang sekitar Rp1,9 miliar di dalam kendaraan.