- Budi Satria (antv)
VIVAnews - Polda Metro Jaya mencatat, dari Januari hingga Mei 2011, Jakarta Pusat menempati peringkat pertama lokasi rawan tawuran. Dari 18 kasus, sebanyak 14 kasus tawuran warga terjadi di Jakarta Pusat.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Baharudin Djafar mengatakan, pihaknya tidak bisa memantau di mana dan apa akar yang menyebabkan terjadinya perkelahian antar warga. Polda, kata dia, telah berusaha meminimalkan kerusuhan dengan Badan Pembinaan Keamanan Ketertiban Masyarakat (Babinkamtibmas). "Ini yang kami kedepankan," kata Baharudin di Jakart, Kamis 26 Mei 2011.
Menurut Baharudin, hal yang sama juga telah dilakukan Pemerintah DKI Jakarta untuk menganalisa apa sebenarnya akar dari tawuran itu. "Nah, hasil tawuran kalau aspeknya sosial, ekonomi, atau aspeknya apa saja nanti recovery atau pengobatannya berdasarkan hasil pengamatan itu," terang dia.
Selain Babinkamtibmas, polisi juga akan menggalakkan patroli dan menempatkan petugas tidak berseragam di titik-titik yang sering terjadi tawuran.
Secara umum, data tawuran warga selama Januari-Mei 2011 terdapat 18 kasus. Selama Januari tercatat enam kasus, di mana empat di antaranya terjadi di Jakarta Pusat. Pada bulan Februari, dari tiga kasus yang ada, dua kasus juga terjadi di Jakarta Pusat. Begitupun di bulan Maret terjadi satu kali tawuran warga di Jakarta Pusat.
Bahkan memasuki bulan April, dari empat kasus tawuran yang terjadi, keempatnya berlangsung di Jakarta Pusat. Jumlah ini kemudian berkurang di bulan Mei. Dari empat kasus yang ada, hanya tiga yang terjadi.
Dari data ini pula terungkap jika Johar baru merupakan daerah di Jakarta Pusat yang paling berpotensi terjadi gesekan antar warga.
Dari total 14 kasus tawuran warga, sepuluh kasus di antaranya terjadi di Johar Baru. Melihat hal ini, Pemkot Jakarta Pusat bahkan telah memasang kamera CCTV untuk memantau pergerakan masyarakat di sana. Tidak tanggung-tanggung, tiga kamera di pasang sekaligus. Yang terakhir dipasang pada 24 Mei.
Keberadaan kemera-kamera tersebut selain untuk memantau dan merekam aktifitas warga juga untuk mengintai gelagat tawuran. Diharapkan kamera pengintai ini bisa memberikan efek jera. Setidaknya
masyarakat akan berpikir dua kali untuk memulai tawuran bila nantinya tidak ingin berurusan dengan polisi.
Ketua DPRD Jambi Edi Purwanto Singgung Lahan 3 Ribu Hektare di Musrembang
Ketua DPRD Provinsi Jambi, Edi Purwanto menyingung terkait dengan lahan di Sungai Penuh yang bisa dimanfaatkan menjadi lumbung ketahanan pangan.
