Truk Mulai Bikin Macet Tol Dalam Kota

Ilustrasi Jalan Tol Dalam Kota.
Sumber :
  • VIVAnews/Tri Saputro

VIVAnews - Pemerintah memutuskan Tol Dalam Kota dibuka sementara waktu untuk kendaraan berat. Setelah kebijakan itu diberlakukan, angkutan berat kembali melintas di ruas Tol Dalam Kota. Imbasnya, terjadi kepadatan.

Tim Pengawal Anies Pamitan usai Pilpres 2024 Berakhir

Berdasarkan pantauan kamera closed circuit television (CCTV) Traffic Management Center (TMC) Polda Metro Jaya, sejak pagi angkutan berat tampak lalu lalang di Tol Dalam Kota.  "Arusnya lebih padat dibanding sebelum pengalihan. Kemarin sewaktu ada pengalihan kecepatan rata-rata bisa sampai 60-70 kilometer per jam sedangkan sekarang di bawah 50 kilometer per jam," ujar Ajun Inspektur Satu Muhammad di Polda Metro Jaya, Jumat, 27 Mei 2011.

Menurutnya, penurunan kecepatan ini terpantau di waktu yang sama pada saat siang hari. "Tidak ada truk lebih lancar. Kalau sore macetnya tidak sampai malam dari arah Cawang ke Tomang," kata dia.

Muhammad menjelaskan, sejak pukul 11.00-11.27 WIB jumlah truk yang melintas di ruas Tol Semanggi dari arah Cawang menuju Tomang mencapai 45 unit. Jumlah ini meningkat hanya dalam waktu 10 menit menjadi 60 truk.

Jumlahnya kemudian terus bertambah. Hingga pukul 11.40 WIB, jumlah truk dari Cawang ke Tomang menjadi 62 unit. Sedangkan jumlah truk dari arah Tomang menuju Cawang yang terpantau dari pukul 11.00-11.40 WIB mencapai 15 unit.

Pandangan berbeda tampak di jalan arteri yang ada di sebelah jalan tol. Arus lalulintas pada saat yang sama terlihat lengang. Hanya hitungan jari truk besar yang terlihat melintas.

Pemerintah memutuskan Tol Dalam Kota dibuka untuk sementara waktu bagi kendaraan berat. Artinya sampai kajian pemerintah terhadap kebijakan pembatasan jam operasional truk tuntas, truk bisa lewat lagi. Keputusan itu diambil dalam rapat yang digelar di Kementeian Perekononomian, Kamis kemarin. 

Kebijakan pembatasan jam operasional truk masuk Tol Dalam Kota ditentang keras Organisasi Pengusaha Angkutan Darat (Organda). Untuk memprotes kebijakan itu, hari ini ribuan sopir truk mogok beroperasi. Menurut Kepala Organisasi Angkutan Darat (Organda) Pelabuhan Gemilang Tarigan, aksi mogok itu akan terus berlanjut sampai kebijakan itu dicabut. "Kalau bukan Wakil Presiden yang mencabut kebijakan, kami tidak pedulikan," kata Gumilang.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta optimistis kebijakan pembatasan truk itu bisa jadi permanen. Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Udar Pristono, mengatakan kebijakan pembatasan ini sudah diterapkan seadil mungkin. Tidak ada jalan yang ditutup, tapi hanya pengalihan jalur.

"Malam hari masih bisa lewat Tol Dalam Kota, kalau memang mau melintas di pagi hari bisa lewat JORR," ujar Pristono. Pembatasan bagi kendaraan berat ini sudah diuji coba selama dua minggu. Hasilnya cukup bagus.

Menurut Pristono, berdasarkan monitoring Dinas Perhubungan DKI bersama dengan Ditlantas Polda Metro Jaya selama uji coba dilakukan, ada lima indikator keberhasilan yang telah dicapai. Pertama, kecepatan kendaraan di Jalan Tol Dalam Kota meningkat hingga 34,53 km per jam.

Kedua, jumlah penumpang angkutan umum khususnya busway koridor IX (Pinang Ranti-Pluit) meningkat hingga 44 ribu penumpang per hari.

Ketiga, sejak kebijakan pembatasan diuji coba, pendapatan angkutan umum meningkat. Biasanya hanya tiga rit kini menjadi lima rit per hari. Polusi kendaraan di jalanan ibu kota menjadi berkurang. Sesuai dengan isu nasional yang diangkat yaitu Go Green.

Keempat, pengunaan bahan bakar berkurang sehingga subsidinya juga berkurang dan hemat. Kelima, produktivitas kerja per individu meningkat karena kemacetan mulai berkurang.

Kerugian Karena Macet Rp46 Triliun

Perasaan Shin Tae-yong Usai Timnas Indonesia U-23 Singkirkan Korea Selatan

Kemacetan di Jakarta memang kian parah. Enrique Penalosa, mantan Walikota yang sukses menyudahi keruwetan macet di Bogota, menuturkan bahwa kemacetan di Jakarta sudah seperti penyakit kanker. Penalosa penah diundang ke sini selama beberapa waktu membantu mencari solusi atas ruwetnya lalu lintas.

Dalam wawancara khusus dengan VIVAnews.com, Penalosa menegaskan bahwa kemacetan itu hanya bisa diurai dengan lewat kebijakan yang menyeluruh. Jika tidak kemacetan itu sulit diatas dan menyebabkan ekonomi biaya tinggi.

Christian Bautista Bakal Tampil di Konser Westlife: The Hits Tour 2024

Pemerintah menghitung bahwa biaya kemacetan di Jakarta  mencapai Rp46 triliun per tahun. Kerugian itu meliputi bahan bakar minyak (BBM), operasional kendaraan, time value, dan variabel lainnya.

Sebuah penelitian lain dari Study on Integrated Transportation Master Plan for Jabodetabek (SITRAMP 2004) pernah menghitung kerugian akibat macet di DKI mencapai Rp8,3 triliun.  Kerugian itu mencakup tiga aspek. Pertama, kerugian biaya operasi kendaraan Rp3 triliun. Kerugian waktu Rp2,5 triliun, dan dampak kesehatan akibat partikel PM10 sebesar Rp2,8 triliun.

Badan Perencana Pembangunan Nasional (Bappenas) sepuluh tahun silam juga pernah menghitung kerugian pemborosan akibat kemacetan. Angka kerugian untuk mobil dalam satu tahun ditaksir sebesar Rp6,5 triliun sementara sepeda motor sekitar Rp8,2 triliun. Total kerugian Rp14,7 triliun per tahun. Ini asumsi minimal karena macet pada 2009 lebih parah tiga kali lipat dibandingkan 1998. (eh)

Film Badarawuhi di Desa Penari

Film Badarawuhi di Desa Penari Bakal Tayang di 28 Negara Bagian AS

Kabar membanggakan datang dari dunia perfilman Tanah Air. Film produksi MD Pictures berjudul Badarawuhi di Desa Penari akan segera tayang di Amerika Serikat.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024