- VIVAnews/Tri Saputro
VIVAnews - Pengelola Plaza Semanggi mengaku tidak pernah ikut campur dalam aksi pembongkaran separator beton yang menuju akses mal itu oleh puluhan mantan Pejuang Republik Indonesia (LVRI).
Penurunan jumlah pengunjung akibat penutupan itu telah diantisipasi oleh pengelola. Setiap jalan alternatif menuju Plaza Semanggi telah dipasangi petunjuk arah.
Namun, Public Relation Manager Divisi Ritel Plaza Semanggi, Yanti Octaviani mengaku, tetap tidak senang dengan penutupan akses masuk mal di pintu utama Jalan Gatot Subroto, sejak enam bulan lalu. "Tetap lebih senang bila harus dibuka. Tapi kalau ini keputusan pemerintah daerah, kami akan mengikutinya," ujar Yanti Octaviani.
Pernyataan sebaliknya dilontarkan Juru Bicara LVRI, H A Aziz. Pembongkaran dilakukan karena ada keluhan dari penyewa gedung dalam hal ini pengelola Plaza Semanggi, yang mulai mengeluh karena pengunjung menurun yang mempengaruhi omzet pedangang "Sudah pasti ada keluhan dari mereka. Karena pengunjung menjadi sepi, karena akses sulit," ujarnya, Selasa 31 Mei 2011.
Selain itu, aksi para mantan pejuang tersebut dilakukan karena tidak ada solusi terbaik ketika akses menuju Plaza Semanggi ditutup. LVRI masih bersedia bila akses masuk mal ditutup pada jam sibuk. Dengan cara buka tutup dan dijaga petugas untuk melakukan pengaturan.
Terkait pembongkaran ini, Polda Metro Jaya melarang kendaraan bermotor memotong arah untuk masuk Plaza Semanggi. Petugas akan ditempatkan di lokasi untuk melakukan penjagaan.
Separator itu dibuka sejak Senin pekan lalu, dan ditutup Senin pagi, 30 Mei kemarin, Dinas Perhubungan DKI Jakarta kembali menutup akses ke Plaza Semanggi dengan memasang separator Movable Concrete Barrier (MCB) di lokasi.
Namun, menjelang sore, akses tersebut kembali dibuka oleh para mantan pejuang. Kini terjadi penyempitan di lokasi, karen adanya persilangan mobil keluar masuk Plaza Semanggi. Hingga kini akses itu masih dibuka. (adi)
Warga Iran Kini Dapat Kembali Berangkat Umrah Setelah 9 Tahun, Hal Ini Jadi Penyebabnya
Kelompok dari Iran memulai perjalanan mereka ke Arab Saudi pada hari Senin, 22 April 2024, untuk melakukan ibadah umrah pertama kali dalam sembilan tahun tidak bisa umroh
