- www.iklanmax.com
VIVAnews -- Paket tak terduga dikirimkan ke kantor media, Kompas.com di kawasan Palmerah, Senin 6 Juni 2011. Isinya, peti mati kecil berwarna coklat tua. Paket itu tiba sekitar pukul 09.00 WIB.
"Di dalamnya ada bunga wangi dan secarik kertas bertuliskan, www.restinpeacesoon.com," kata editor Kompas.com, Heru Margiyanto saat dihubungi Senin pagi. Tak ada nama pengirim yang tertera.
Awalnya kiriman itu membuat kaget, pertanyaan yang sempat terbesit: apakah paket ini berkaitan dengan pemberitaan. Semacam ancaman?
Namun setelah awak media berdiskusi, mereka menebak apa maksud paket aneh tersebut. "Kami menduga ini strategi marketing," kata Heru.
Lalu, ditaruh mana peti mati kiriman tersebut? "Kami pajang di sini, di tengah kantor. Buat lucu-lucuan."
Paket peti mati lainnya juga dikirim ke sejumlah media lain. Tempo mendapat kiriman dua peti mati, yang ditujukan ke Malela dan Wicaksono. Sama seperti peti yang dikirim ke Kompas.com, juga terdapat tulisan "Rest in Peace Soon" di dalamnya. Alamat pengirim, Unit 166, Jalan Asia Afrika, Pintu 10, Senayan, Jakarta Selatan, 10270.
Sebelumnya, Jakarta Post juga menerima kiriman. Peti berwarna coklat ini dikirim untuk CEO Jakarta Post, Daniel Rembeth.
Siapa nama pengirim, tak jelas. Hanya ada alamat Jalan Asia Afrika nomor 9. Sopir mobil yang mengantar peti mati mengaku masih harus mengirim peti mati ke beberapa media: Metro TV, RCTI, dan Kompas.
Kemenangan Prabowo-Gibran Diharap Jadi Peluang Kembangkan Ekonomi Berbasis Laut
Pasangan Prabowo-Gibran bakal memimpin Indonesia periode 2024-2029 setelah MK menolak seluruh permohonan terkait Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2024.
