Jakarta Pantau Ancaman E coli

Bakteri E Coli di bawah mikroskop
Sumber :
  • ecoliblog.com

VIVAnews - Serangan bakteri E coli yang menelan korban di Eropa khususnya di Jerman membuat negara-negara di dunia meningkatkan kewaspadaannya. Termasuk di tanah air, pemerintah mengimbau masyarakat mengantisipasi dengan meningkatkan perilaku hidup sehat.

Namun, hal itu tidak membuat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta panik. Melalui Kepala Dinas Kesehatannya, Dien Emawati, DKI mengaku tak khawatir atas ancaman bakteri itu.

"Tapi kami akan memantau ketat, masyarakat yang dari Eropa maupun yang dari Australia, kami akan pantau. Kalau dia sakit harus diperiksa dengan sungguh-sungguh," kata Dien saat ditemui dalam acara 'Kampanye Ayo Stop DBD, ASEAN Dengue Day 2011' di Monas, Jakarta, Minggu 12 Juni 2011.

Sampai dengan saat ini, dinas kesehatan DKI Jakarta belum menemukan adanya kasus E coli. Pemerintah DKI berharap kondisi aman dari jenis E coli berbahaya ini akan terus berlangsung.

DKI tidak akan melakukan upaya pembatasan impor makanan dari Eropa ataupun Jerman, karena hal itu hanya akan mengganggu perekonomian nasional. Tetapi, pemantauan terus dilakukan.

Hingga saat ini, jumlah kematian akibat wabah di Eropa mencapai 30 orang. Wabah tersebar ke 14 negara di Eropa dan sekitarnya, menjangkiti 2.800 orang. Bakteri ini bukan E coli biasa, melainkan EHEC yang dapat menyebabkan gagal ginjal.

Sebelumnya, kementerian Pertanian dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyatakan bahwa semua sayuran dan buah impor dari Eropa ke Indonesia, bebas dari cemaran bakteri Eschericia coli.

Beberapa negara seperti Uni Emirat Arab dan Rusia, akhirnya memblokir berbagai sayuran dan buah asal Eropa yang dikhawatirkan menjadi biang keladi penularan wabah E coli. Namun tidak demikian halnya dengan Indonesia.

United Tractors Tebar Dividen hingga Total Rp 8,2 Triliun
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto

Airlangga Respons PDIP: Jokowi-Gibran Masuk Keluarga Besar Golkar, Tinggal Formalitasnya Saja

PDIP sebelumnya sudah tak akui lagi Jokowi dan Gibran sebagai kader partai.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024