PT KA: Tak Ada Trik untuk Menaikkan Tarif

Kereta di DIPO KRL Depok
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVAnews - PT Kereta Api Indonesia (KAI) menampik pemberlakukan aturan single operation sebagai upaya terselubung untuk menaikan harga karcis. Pola operasi itu mengharuskan seluruh rangkaian kereta Jabodetabek berhenti di setiap stasiun, termasuk kereta rangkaian listrik ekspres.

Kata Pelatih Uzbekistan Usai Dipecundangi Jepang di Final Piala Asia U-23

Sebelumnya komunitas penumpang KRL menuding rencana itu hanyalah strategi PT KAI untuk menaikan tarif. Itu dilontarkan sebagai bentuk kekecewaan para penumpang KRL ekspres.

Dengan berlakunya pola operasi ini, maka hanya ada dua kereta yang
dijalankan yaitu kereta ekonomi yang mendapat subsidi dari pemerintah dan kereta Commuter Line yang nonsubsidi.

Seperti diketahui, saat ini PT KAI menjalankan tiga jenis kereta, yaitu ekonomi, ekonomi AC, dan ekspres. Dua layanan terakhir akan dihapus dan digantikan Comutter Line.

Harga karcis kereta ekonomi tidak mengalami kenaikan yaitu dengan tarif Rp1.000 hingga Rp2.000. Sedangkan kereta Commuter Line untuk tujuan Bogor-Jakarta (Rp9.000), rute Bekasi-Jakarta Kota (Rp8.000), dan tujuan Manggarai-Serpong (Rp8.000).

Penentuan tarif ini menjadi perdebatan dan pertanyaan bagi pengguna KRL. Sebagai contoh, tiket KRL Commuter Line jalur Bogor adalah Rp9.000.  Harga tersebut sama dengan tiket KRL Ekspress Depok-Jakarta. Kualitas layanan dipastikan akan jauh menurun, dalam hal waktu tempuh dan kepadatan penumpang. Sementara untuk KRL AC yang berhenti di tiap stasiun saat ini harga tiketnya hanya Rp5.500.

Menurut Corporate Secretary PT KAI Commuter Jabodetabek Makmur Syaheran, mekanisme ini diberlakukan untuk mengarah pada sistem kereta komuter sebenarnya seperti di luar negeri. Meski begitu, Makmur mengakui jika pola ini diterapkan mengingat sejak 2010 pemerintah tak lagi memberikan subsidi pada kereta ekonomi dan ekonomi AC.

"Kalau produknya sama itu bisa dikatakan peningkatan tarif, tapi kalau ini kan produknya beda. Sejak 2010 kemarin kami tidak dapat subsidi. Untuk itu kami jalankan tanpa subsidi. Ekonomi AC kami hapus. Logikanya seperti masyarakat disuruh beralih dari premium ke pertamax," ujar Makmur saat ditemui usai acara peresmian tiket online di Stasiun Gambir, Jakarta, Selasa, 14 Juni 2011.

Dengan pola ini, Makmur memperhitungkan akan ada kenaikan jumlah penumpang hingga 25 persen per harinya. Karena, ditambahkan Makmur, mulai 2 Juli 2011 mendatang jumlah perjalanan otomatis bertambah dari 444 perjalanan per hari menjadi 460 perjalanan.

"Distribusi pelayanan ke masyarakat jadi lebih merata, karena kereta akan berhenti di setiap stasiun kecuali Gambir untuk ekonomi," ungkapnya.

Makmur mengatakan uji coba pola single operation ini akan dilakukan pada 18 Juni mendatang. "Termasuk juga uji coba tiket. Kami akan operasikan seluruh kereta seperti hari kerja meskipun itu hari Sabtu untuk melihat di mana kendalanya," terang dia.

Makmur menegaskan rencana pola operasi baru ini bukan untuk memuaskan keinginan kalangan tertentu. Melainkan demi kepentingan sekitar 400 ribu penumpang per hari dengan keinginan beragam.

"Saya kira mereka harus berpikir bagaiman saudara-saudara kita di kereta ekonomi yang sering disusul kereta ekspres. "Tapi, tanpa ekspres dihapus pun kami diharuskan memenuhi standar pelayanan minimum, itu harus dinaikkan," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Daerah Operasional I PT KAI DKI Jakarta, Purnomo Radiq mengakui single operation ini akan menambah waktu tempuh menjadi lebih lama dari kelas ekspres. Namun, hal ini dilakukan guna menambah kapasitas daya angkut masyarakat yang hendak menggunakan transportasi massal ini.

"Memang menjadi lebih lama, seperti dari Bogor ke Jakarta Kota itu jadi lebih lama 30 menit, tapi tujuan kita ingin meratakan semua," kata Purnomo. (adi)

Ria Ricis

Resmi Cerai Ria Ricis Curhat Gak Pernah Dibela, Singgung Teuku Ryan?

Unggahan ulang akun tersebut mendapat respons dari Ria Ricis. Ibu dari Moana ini nampak memberikan komentar seolah curhat.

img_title
VIVA.co.id
4 Mei 2024