Penumpang Bus Turun, Pengguna Mobil Naik

Macet Jakarta
Sumber :
  • VIVAnews/Tri Saputro

VIVAnews - Pusat Studi Transportasi dan Logistik (Pustral) UGM Yogyakarta mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil survei terhadap kepala keluarga (KK) pemakai kendaraan di Jakarta, Bogor, Depok, Tenggerang dan Bekasi meningkat dua kali lipat.

Pada tahun 2011 ini diketahui jumlah pengguna kendaraan bermotor mencapai 48,7 persen. Sembilan tahun sebelumnya, pada tahun 2002, jumlah pengguna kendaraan bermotor hanya 21,2 persen.

Jadi setelah sembilan tahun, "Jumlah penguna sepeda motor meningkat dua kali lipatnya," kata Peneliti Pusat Studi Transportasi
dan Logistik (Pustral) UGM, M. Sigit Lestarito, Selasa, 14 Juni 2011.

Selain kendaraan bermotor roda dua, jumlah pengguna mobil juga naik 2 persen. Dari data sebelumnya hanya 11,6 persen di tahun 2002, meningkat menjadi 13,5 persen di tahun 2010. Sebaliknya, jumlah pengguna bus sebagai transportasi massal mengalami penurunan yang cukup signifikan. "Sebelumnya pengguna bus mencapai 38,3 persen, kini hanya 12,9 persen," terangnya.

Lebih lanjut Sigit menyatakan, penurunan yang sama ditunjukkan bagi pengguna ojek dan kereta api. Jika di tahun 2002, jumlah penggunanya mencapai 5,3 persen, kini turun menjadi 2,3 persen.

"Dari hasil survei yang dilakukan pada bulan Februari hingga November 2010 mendapatkan data bahwa kebanyakan para pekerja Jakarta, mayoritas menetap di Bogor, Tanggerang, dan Depok," tandasnya.

Sigit menilai, naiknya jumlah kendaraan sebagai dalah satu faktor penyebab masalah kemacetan Jabodetabek. Lebih dari itu, tidak adanya kebijakan transportasi terintegrasi antara DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat yang menyebabkan permasalahan kemacetan tidak pernah tuntas.

"Tiga gubernur tidak pernah duduk bareng membereskan masalah kemacetan. Tidak pernah juga duduk satu meja membahas transportasi yang terintegrasi," tegasnya.

Menkes Ungkap Alasan Tingkat Stunting Indonesia Baru Turun 0,1 Persen

Laporan: Juna Sanbawa/ Yogyakarta

Ilustrasi wanita/skincare/kecantikan.

Bingung Pilih Skincare Lokal atau Luar? Begini Saran Dokter

Banyak orang yang makin sadar untuk merawat kulit terutama dengan penggunaan skincare. Tak heran, berbagai merek skincare bermunculan, mulai dari yang diimpor dari luar.

img_title
VIVA.co.id
9 Mei 2024