- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews - Sidang kasus penggunaan narkoba dengan tersangka cicit mantan Presiden Soeharto, Putri Ariyanti Hariwibowo, digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Kedua orangtua Putri juga hadir dalam sidang perdana ini.
Saat ditemui VIVAnews.com, Putri yang menggunakan baju hijau mengaku tegar dan siap menjalani sidang. "Semua keluarga mendukung dan selalu mendoakan. Saya ingin sekolah lagi dan bisa bebas," ujarnya, Senin 20 Juni 2011.
Ayah Putri, Ari Sigit dan Rieke Callebout (ibu tiri), sudah datang satu jam sebelum sidang digelar. Mereka terlihat menggunakan pakaian berwarna putih.
Saat dimintai keterangan, Ari Sigit mengaku terpukul melihat anaknya berada di kursi pesakitan. "Orangtua tentu sendih bila melihat anaknya seperti ini, tapi serahkan saja pada pengacara dan hakim, agar berjalan sesuai dengan hukum yang berlaku," katanya, Senin 20 Juni 2011.
Selaku orangtua, Ari Sigit berharap kejadian ini membawa hikmah tersendiri bagi dirinya dan anaknya. "Penyesalan pasti ada, tapi ini jadi hikmah bagi saya selaku orangtua dan anak saya," ujarnya.
Putri Ariyanti tertangkap tangan menggunakan sabu di Hotel Maharani, Jakarta. Saat digerebek, Jumat dini hari 18 Maret 2011, Putri bersama beberapa tersangka lainnya yaitu GN dan satu anggota kepolisian ES. Dari Putri diamankan barang bukti berupa sabu sebesar 0,8 gram.
Berkas perkara Putri sebelumnya telah dilimpahkan oleh Polda Metro Jaya ke Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta pada 23 Mei yang lalu untuk diperiksa. Selama menjalani proses penyidikan dan pemeriksaan berkas, tersangka Putri ditahan di Rutan Polda Metro Jaya.
PLN IP Targetkan Perdagangan Karbon Naik 2 Kali Lipat dari 2,4 Juta Ton CO2 di 2023
Sepanjang 2023 carbon trading PLN IP telah mencapai 2.428.203 ton CO2, dan akan meningkat dua kali lipat pada tahun-tahun selanjutnya.
